Iradiator Gamma Dipastikan Beroperasi Agustus 2017

Jakartakita.com — Iradiator Gamma Merah Putih yang tengah dibangun Badan Tenaga Nuklir nasional (Batan) di kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan ditargetkan siap untuk diresmikan pada bulan Agustus 2017 mendatang, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) 2017.

“Rencananya mulai beroperasi pada Januari 2018,” terang Kepala Batan, Djarot Sulistio Wisnubroto kepada wartawan saat mengunjungi lokasi pembangunan Iradiator di Puspiptek Serpong, Selasa (07/02) lalu.

Dijelaskan Djarot, pembangunan lradiator Gamma Merah Putih didasari pertimbangan untuk meningkatkan kualitas komoditas produk industri dan kesehatan agar memiliki nilai tambah ekonomi, terutama komoditas yang akan di ekspor.

Seperti diketahui, komoditas buah, ikan, rempah-rempah, bahan obat, bahan kosmetik, alat kesehatan, dan lain-lain, yang akan diekspor ke negara lain seringkali harus melalui proses pengawetan dan sterilisasi dengan radiasi.

Dengan pembangunan fasilitas iradiator yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya Tbk ini akan sangat menunjang kebutuhan industri untuk proses pengawetan dan sterilisasi, serta memperluas jangkauan pemasaran komoditas produk industri Indonesia ke negara lain.

“Saat ini di Indonesia, hanya ada 1 unit iradiator dengan kapasitas besar yang digunakan secara komersial untuk melayani jasa iradiasi, yaitu di Cibitung, Bekasi dan sudah kelebihan kapasitas,” terangnya.

Adapun pembangunan konstruksi lradiator Gamma Merah Putih yang memiliki ketebalan tembok sampai 2 meter ini, pada saat ini sudah selesai. Dan sekarang sedang dilakukan pekerjaan pada tahap pemasangan sistem mekanik dan elektrik.

Secara paralel, pada tahun ini akan dilakukan proses pengadaan sumber radioaktif yang akan dipasok dari Hongaria. Apabila keseluruhan pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai perencanaan, maka diproyeksikan pada bulan Agustus 2017, lradiator akan diresmikan pengoperasiaannya.

Asal tahu saja, fasilitas Iradiator Gamma Serbaguna di Serpong dibangun Batan dengan dana APBN sebesar Rp 96 miliar. Pada saat dioperasikan, rencananya fasilitas iradiator ini akan dapat beroperasi dengan kapasitas maksimum 2 mega curie (2 MCi). (Edi Triyono)