26 Tim Dari Indonesia Siap Berkompetisi di Ajang Shell Eco-marathon Asia 2017
Jakartakita.com – Shell Eco-marathon Asia 2017 yang diikuti oleh lebih dari 120 tim peserta dari Asia Pasifik dan Timur Tengah, termasuk 26 tim dari Indonesia resmi dibuka Jumat, 17 Maret 2017, di Changi Exhibition Centre, Singapura.
Ajang ini merupakan bagian dari festival ide dan inovasi Make the Future (MTF) Singapore.
Wakil Perdana Menteri Singapura Teo Chee Hean, Downstream Director And Executive Committee Member Royal Dutch Shell, John Abbot, dan Chairman Shell Companies Singapura, Goh Swee Chen ikut hadir di garis depan untuk menyambut sejumlah tim yang mewakili 20 negara peserta kompetisi.
“Di dunia yang berubah cepat, inovasi dan kolaborasi menjadi lebih penting dari sebelumnya,” kata John Abbott, Downstream Director for Royal Dutch Shell dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Jumat (17/3/2017).
Dijelaskan, Make the Future Singapore bertujuan mendorong individu, komunitas, pemerintah dan perusahaan di kawasan ini untuk berkumpul dan membawa perubahan dengan cara yang bertanggung jawab.
“Melalui berbagai kegiatan, Shell ingin membangun kemitraan yang sukses dan membantu mengubah gagasan menjadi kenyataan. Saya yakin kegiatan ini akan memberi inspirasi pada seluruh generasi baru, sekaligus membuka potensi di seluruh kawasan untuk memperoleh solusi yang nyata bagi Asia – dan dunia,” terang John Abbott.
Sementara itu, Darwin Silalahi, Country Chairman dan Presiden Direktur Shell Indonesia yang turut hadir di Singapura untuk menyemangati para peserta Indonesia mengatakan, Shell sangat senang dapat turut berkontribusi mempersiapkan para calon pemimpin masa depan.
“Tujuan acara ini bukan hanya untuk berkompetisi tapi juga mengedepankan inovasi, mempersiapkan anak-anak muda demi solusi energi masa depan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Asal tahu saja, Festival Make the Future Singapore adalah kompetisi tahunan yang menantang masing-masing tim untuk merancang, membuat dan mengendarai mobil yang paling efisien dalam penggunaan energi.
Pembukaan festival ini juga menandai pembukaan Shell Eco-marathon Asia yang untuk pertama kalinya diadakan di Singapura.
Sekitar 120 tim mahasiswa dari 20 negara akan berkompetisi dalam salah satu dari dua kategori: Prototype – kendaraan futuristik dan sangat aerodinamis – atau UrbanConcept – kendaraan yang sangat ekonomis, yang menyerupai mobil yang ada saat ini.
Para mahasiswa akan berkompetisi di tiga kategori yang berbeda berdasarkan sumber energi pilihan mereka masing-masing: Internal Combustion Engine (ICE), bensin, solar, etanol (biofuel); bahan bakar Gas to Liquid (GTL) yang terbuat dari gas alam; Compressed Natural Gas (CNG); bahan bakar sel hidrogen; dan daya listrik baterai.
Kompetisi inovasi mahasiswa yang kedelapan ini juga kedatangan peserta baru dari Selandia Baru untuk pertama kalinya dalam kegiatan ini.
Adapun untuk tahun ini, kompetisi ini memberikan daya tarik tambahan dengan dibukanya secara resmi Drivers’ World Championship (DWC) Asia, yang mengambil format balapan seru, yang menjadi ajang bagi tim-tim terbaik di kawasan untuk bersaing demi mendapatkan tempat di Drivers’ World Championship Grand Final di London pada 28 Mei 2017.
Mereka bersaing dalam lomba balap seru untuk menentukan siapa pengendara dengan penggunaan energi yang paling efisien.