Ini Dia 6 Perusahaan Otomotif dengan Tingkat Kesulitan Wawancara Paling Tinggi
Jakartakita.com – Baru-baru ini, Jobplanet (Jobplanet.com), platform komunitas online yang menampilkan berbagai informasi seputar perusahaan dan dunia kerja, merilis hasil survei tentang perusahaan otomotif dengan tingkat kesulitan wawancara paling tinggi.
Berdasarkan survei yang dilakukan melalui Jobplanet.com sejak Agustus 2015 hingga 15 Mei 2017 terhadap 3.000 responden yang merupakan calon karyawan atau kandidat yang pernah menjalani proses wawancara di berbagai perusahaan otomotif, Jobplanet menemukan enam perusahaan otomotif dengan tingkat kesulitan wawancara paling tinggi atau di atas rata-rata.
Keenam perusahaan tersebut memiliki rata-rata tingkat kesulitan wawancara paling tinggi, dengan penilaian di atas 3,0.
Perlu diketahui, tingkat kesulitan wawancara kerja dalam platform Jobplanet dinilai dari skala 1 hingga 5, di mana nilai 1 mewakili “sangat mudah”, nilai 3 mewakili “cukup sulit”, dan nilai 5 mewakili “sangat sulit”.
Berikut adalah perusahaan-perusahaan tersebut:
1. PT Astra International Tbk (3,10)
2. PT Astra International Tbk – Toyota Sales Operation atau AUTO2000 (3,10)
3. PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (3,07)
4. PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (3,07)
5. PT Nissan Motor Indonesia (3,03)
6. PT Gajah Tunggal Tbk (3,03)
“Kami merilis hasil survei yang dilakukan melalui situs Jobplanet.com ini untuk memberikan gambaran kepada para pencari kerja mengenai tahap wawancara di perusahaan otomotif di dalam negeri. Hal ini juga sejalan dengan misi Jobplanet untuk membantu para karyawan dan pencari kerja dalam meraih karier yang lebih baik,” ungkap Kemas Antonius, Chief Product Officer Jobplanet di Indonesia dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Selasa (30/5/2017).
Jobplanet juga merilis beberapa “bocoran” pertanyaan dalam wawancara kerja di beberapa perusahaan otomotif favorit.
Berikut beberapa “bocoran” pertanyaan dalam proses wawancara kerja di beberapa perusahaan otomotif favorit:
1. Untuk apa gaji yang Anda terima setelah diterima kerja di perusahaan ini?
2. Bagaimana cara Anda mengambil keputusan?
3. Apakah yang bisa dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kemampuan Anda?
4. Kegagalan atau penyesalan apa yang pernah Anda alami, dan bagaimana cara Anda mengatasinya?
5. Apa yang Anda lakukan jika merasa tidak cocok dengan pekerjaan yang sedang Anda jalani?
6. Pengalaman berharga apa yang Anda peroleh pada saat masih kuliah?
7. Apa rencana Anda untuk memajukan industri otomotif yang saat ini masih kurang begitu diminati di Indonesia?
8. Siapakah orang yang memotivasi Anda?
9. Apa motivasi Anda untuk bekerja di perusahaan ini?
“Kami berharap informasi ini bermanfaat, khususnya bagi para pencari kerja atau calon karyawan yang ingin mempersiapkan diri untuk berkarier di industri otomotif, khususnya di perusahaan-perusahaan dengan tingkat kesulitan wawancara paling tinggi. Kisi-kisi wawancara ini bisa dikatakan bersifat umum, sehingga dapat pula dipelajari oleh calon karyawan di perusahaan non-otomotif,” pungkas Kemas.