Take a fresh look at your lifestyle.

Biayai Modal Kerja, RNI Terbitkan Sukuk Ijarah Rp 200 Miliar

0 1,311

Tiket Pesawat Murah Airy

foto : dok. RNI
foto : dok. RNI

Pasardana.id – Dalam rangka turut serta mendukung program pemerintah di sektor keuangan syariah, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) melakukan penerbitan Sukuk Ijarah I RNI Tahun 2017 (Sukuk Ijarah) senilai Rp200 miliar.

Penerbitan tersebut ditandai oleh penyerahan bukti transfer dana investor oleh Direktur PT Danareksa Sekuritas, Santi Suryandari selaku arranger dalam transaksi tersebut kepada Direktur Utama RNI, B. Didik Prasetyo, Rabu, 2 Agustus 2017, di Gedung RNI, Jakarta.

“Dana yang diperoleh dari penerbitan sukuk akan dipergunakan untuk membiayai produksi gula RNI pada masa giling 2017,” jelas Didik.

Adapun penerbitan Sukuk Ijarah tersebut menggenapi penerbitan Medium Term Note (MTN) RNI dengan total sebesar Rp665 miliar yang sebelumnya telah diterbitkan dalam dua tahap, yaitu MTN I RNI Tahun 2017 sebesar Rp77 miliar pada 13 April 2017 dan MTN II RNI Tahun 2017 sebesar Rp388 miliar pada 9 Juni 2017.

Related Posts
1 daripada 6,499

Keseluruhan penerbitan MTN dengan jumlah Rp665 miliar tersebut dilakukan bersama-sama dengan PT Danareksa Sekuritas yang bertindak selaku sole arranger.

“Penerbitan Sukuk Ijarah I RNI Tahun 2017 ini merupakan bagian dari paket MTN RNI senilai total Rp665 Miliar. Sisa pendanaan kita arahkan kepada system syariah karena sesuai dengan himbauan pemegang saham agar RNI sebagai BUMN dapat masuk kedalam ekonomi syariah,” jelas Didik.

Ditambahkan, dana MTN RNI, di samping untuk modal kerja, digunakan untuk ekspansi industry alat kesehatan seperti X-ray dan Oksigen Terapi.

Pada tahun ini, RNI menganggarkan belanja modal alias Capital Expenditure (capex) sebesar Rp1,1 triliun, meningkat 286% dibanding tahun 2016.

“Kedepan, kami akan lebih meningkatkan lagi potensi pasar modal sebagai salah satu sumber untuk pendanaan RNI,” jelas Didik.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sampai dengan Mei 2017 nilai sukuk korporasi yang beredar telah mencapai Rp 14,6 triliun dan berpotensi untuk terus tumbuh hingga akhir tahun 2017. Jumlah tersebut melampaui capaian tahun 2016 yang berada di angka Rp 11,8 triliun.


Tinggalkan komen