Zero Food Waste, Cara Mercure Jakarta Sabang Kurangi Jumlah Makanan Sisa
Jakartakita.com – International Food Day yang diperingati setiap tahun di seluruh dunia pada tanggal 16 Oktober, merupakan gerakan yang dimulai oleh FAO, badan pangan PBB dengan salah satu tujuan untuk mengurangi kelaparan di dunia.
Setiap tahunnya, lebih dari 30% produksi makanan di dunia itu tidak terpakai bahkan terbuang begitu saja.
Berangkat dari fakta yang ada, AccorHotels berkomitmen untuk mengurangi makanan sisa.
Sebagai bagian dari AccorHotels , Mercure Jakarta Sabang pun turut serta dalam gerakan yang dilakukan serentak di seluruh dunia ini.
“Beberapa kegiatan yang dilakukan Mercure Jakarta Sabang antara lain, meliputi; kampanye edukasi food waste kepada tamu hotel dan karyawan, juga kegiatan CSR bersama LSM lokal,” ujar Ika Ginting, Asst. Marketing Communication Manager Mercure Jakarta Sabang dalam keterangan pers yang diterima Jakartakita.com, baru-baru ini.
Dijelaskan, kampanye edukasi food waste kepada tamu dilakukan dengan menyiapkan cook station dimana Chef Billy akan memperagakan demo memasak Broccoli and Cauliflower Chips dan Veg Pulp Quasadilla dengan mengunakan potongan bahan – bahan makanan yang masih dapat digunakan.
Tim F&B juga telah menyiapkan tent card yang diletakkan disetiap meja restaurant dan meja coffee break Meeting Room untuk mengedukasi para tamu tentang pentingnya tidak membuang makanan.
“Habiskan setiap makanan yang telah diambil, karena diluar sana masih ada 792 juta orang-orang dunia yang mengalami kelaparan,” jelas Ika.
Selain itu, lanjut Ika, pihaknya juga melakukan CSR bekerjasama dengan Yayasan Imanuel dalam program “Food Rescue” yaitu membagikan makanan layak konsumsi kepada warga kurang mampu di area Kranji – Bekasi.
“Goal kami di tahun 2020 adalah untuk mengurangi makanan sisa sebanyak 30% dengan cara reduce, yaitu mengambil makanan sesuai porsi, reuse, yaitu mengolah sisa potongan makanan menjadi menu baru atau mendonasikan makanan layak konsumsi kepada komunitas lokal dan recycle yaitu menggunakan sisa bahan makanan sebagai pupuk untuk menumbuhkan tanaman,” tandas Ika.