Neuland Hadirkan Unsur Sound, Taste dan Vision Yang Membebaskan Imajinasi Dalam Berkarya
Jakartakita.com – Neuland, sebuah proyek kolaborasi dalam bermusik, yang menggabungkan unsur sound, taste dan vision hadir untuk pertama kalinya di Indonesia dalam sebuah event yang dihelat di The Establishment, SCBD, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Neuland merupakan pengalaman multi-sensoris yang dipersembahkan oleh tiga Giants Indonesia, yakni Kimo Rizky seorang music producer, Isha Hening seorang seniman visual motion graphics, dan Andrian Ishak seorang chef molecular gastronomy
Dengan beragam latar belakang tersebut, Kimo, Isha dan Andrian dipersatukan dalam Neuland karena kesamaan visi dan pengalaman mereka dalam mendobrak batasan kreativitas selama proses berkarya.
Dengan berani untuk memilih dalam menjalankan profesi sesuai dengan passion dan keyakinan mereka, beragam kesempatan terbuka, termasuk salah satunya, Neuland.
“Berawal dari pengalaman Kimo ketika mendapat kesempatan menghadiri Mysterium di Berlin, tercetus ide untuk menuangkan gagasan kreatifnya. Mysterium menginspirasi saya untuk mewujudkan ide dalam sebuah proyek kolaborasi yang harapannya juga akan menginspirasi orang banyak. Baik saya, Andrian dan Isha tidak mudah memulai untuk menjalankan profesi saat ini karena banyaknya batasan yang menghambat ruang kita untuk bergerak,” tutur Kimo Rizky, dalam siaran pers yang diterima dari Jakartakita.com, Senin (27/11/2017).
“Hingga saat ini, masih banyak yang mengasosiasikan musik elektronik sebagai EDM (Electronic Dance Music), tidak banyak yang mengetahui molecular gastronomy dan belum banyak yang tertarik dengan motion art. Tapi kami bertiga mendobrak segala batasan itu dan decide untuk menjalani potensi yang ada di dalam diri kita, juga mengedukasi orang mengenai bidang yang sedang kita jalani,” terang Kimo Rizky.
Lebih lanjut, Isha Hening menjelaskan, di Neuland ada lima ruangan, yang masing-masing ruangan merepresentasikan tema-tema yang berbeda.
“Dengan dukungan penuh dari Marlboro, melalui proyek ini kami bisa mengajak setiap orang untuk merasakan langsung karya sound, taste dan vision secara bersamaan, dan menikmati pengalaman yang belum pernah ada sebelumnya,” jelas Isha Hening.
Lebih rinci diungkapkan, Neuland menghadirkan lima ruangan dengan tema berbeda yang dapat menstimulasi indera pendengaran, penglihatan dan rasa. Mulai dari observe room pengalaman multi-sensoris yang mengajak audiens untuk mengerti lebih dalam arti sebuah kebebasan dengan mengobservasi perilaku orang lain dan merefleksikannya terhadap diri sendiri.
Future room menginspirasi para audiens untuk berani decide jalan hidupnya, karena kebebasan memberikan kesempatan setiap orang untuk menentukan masa depan.
Sementara limitless room mengajak audiens untuk percaya diri keluar dari segala batasan dan berkreasi tanpa batas.
Di lantai dua, lanjut dia, transit room mengajak audiens untuk stay grounded, terus bergerak maju dan mengeksplorasi diri dalam menjawab tantangan.
Dengan konsep museum, origins room dirancang untuk menginspirasi audiens untuk terus berusaha mencapai sebuah tujuan, karena setiap pencapaian yang besar mempunyai journey tersendiri.
“Setiap ruangan yang kita rancang sesuai dengan tema yang kita tentukan. Kami decide untuk membuat sesuatu yang berbeda dari kegiatan sebelumnya, yaitu menggabungkan tiga indera manusia dalam satu waktu, dan kolaborasi yang idenya kami godok bersama terwujud di Neuland,” kata Andrian Ishak.
Ditambahkan, Neuland diharapkan dapat menjadi suatu gebrakan yang dapat menginspirasi banyak orang, sekaligus menjadi bukti nyata bahwa dengan membebaskan imajinasi, kita membuka diri terhadap kesempatan-kesempatan yang lebih banyak. (Edi Triyono)