APAC Predator League 2018 di Gelar di Mall Taman Anggrek
8 Tim dari 8 Negara Peserta Perebutkan Total Hadiah Sebesar USD 150.000 dan Predator Shield Trophy
Jakartakita.com – Ajang APAC Predator League 2018 yang telah memasuki babak final, secara resmi dibuka oleh perwakilan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat, Jum’at (19/1/2018).
Ajang ini digelar di Indonesia untuk pertama kalinya, dan berlangsung mulai tanggal 19 – 21 Januari 2018.
Andrew Hou, Presiden Acer Pan Asia Pasifik menjelaskan, babak penyisihan APAC Predator League 2018 telah dimulai sejak Oktober 2017 lalu dan menerima antusiasme yang tinggi dari para gamer, yang dibuktikan dengan tingginya jumlah peserta yang berpartisipasi di kedelapan negara peserta yang mencapai sekitar 1.197 tim eSport.
“Setelah melalui babak penyisihan di delapan negara, kedelapan tim terbaik dari masing-masing negara akan melanjutkan perjuangannya untuk menjadi juara APAC Predator League 2018 dengan total hadiah sebesar USD 150.000 dan Predator Shield Trophy,” terang Andrew Hou disela-sela kegiatan acara.
Ditambahkan, rangkaian kompetisi ini turut mengukuhkan komitmen Acer dalam mendukung perkembangan dunia gaming di kawasan Asia Pasifik.
“Kita telah memasuki babak akhir dalam kompetisi bergengsi APAC Predator League 2018. Melalui kompetisi ini, kami ingin mengukuhkan komitmen utama kami dalam memimpin industri gaming dan menciptakan ekosistem game yang kuat di kawasan Asia Pasifik,” terang Andrew Hou.
“Dengan melibatkan pemain eSport terbaik, kompetisi ini bertujuan untuk menunjukkan keahlian mereka dan meningkatkan potensi mereka melalui perangkat top-notch dari Predator dan memberi semua tim pengalaman bermain yang luar biasa,” sambungnya.
Adapun Herbet Ang, Presiden Direktur Acer Indonesia mengaku bangga, Indonesia bisa menjadi tuan rumah turnamen bergensi APAC Predator League 2018 tahun ini.
“Sampai tiga hari ke depan kita akan melihat bakat, kekompakan dan semangat dari talenta eSport terbaik di kawasan Asia Pasifik,” kata Herbet Ang.
“Kami berharap dapat melihat kegembiraan yang akan terungkap di turnamen ini dan berharap yang terbaik bagi semua tim,” sambungnya.
Asal tahu saja, dari tahun ke tahun, pasar eSport terus mengalami pertumbuhan. Berdasarkan laporan dari SuperData, eSport menghasilkan US$1,5 miliar pada tahun 2017, pendapatan eSport global diprediksi akan tumbuh 26% pada 2020 dengan menarik lebih banyak penonton.
Kenaikan ini akan didorong oleh peningkatan penonton yang diproyeksikan akan tumbuh 12% setiap tahun dan meningkatnya sejumlah investasi dari pihak ketiga.
Adapun kedelapan tim yang akan bertanding adalah tim Boom.ID (Indonesia), Signify (India), Geek Fam (Malaysia), Alpha Red (Thailand), Azure eSport (Hong Kong), Ten Twenty (Singapura), Quid Pro Quo (Philippines), dan We Say No! (Sri Lanka).
Dalam kegiatan ini, juga menghadirkan berbagai permainan interaktif bagi pengunjung dengan teknologi terbaru dari Acer seperti VR dan pengalaman seru mengendarai Predator War Truck.
Pengunjung juga dapat melakukan face painting secara gratis dengan logo Predator, Predator League atau bendera Indonesia.
Selain itu, kompetisi DOTA 2 ini juga berhasil memecahkan Rekor MURI sebagai “Tayangan Langsung Permainan Online di Layar LED Terbesar di Asia Tenggara”. (Edi Triyono)