Datascrip Hadirkan mPOS untuk Mendukung Layanan Digital Banking
Jakartakita.com – Era digital merupakan sebuah era di mana kehidupan dan aktivitas masyarakat akan lebih mudah dan efektif. Hal ini juga terjadi di industri perbankan, dimana nasabah ingin mendapatkan layanan yang lebih cepat dan mudah.
Di sisi lain, sebetulnya bank tidak lagi bersaing dengan sesama bank, namun dengan perusahaan berbasis teknologi atau financial technology (Fintech).
Mereka (fintech) berakselerasi dengan sangat cepat, menembus batas-batas yang selama ini menghalangi perbankan dan lembaga jasa keuangan konvensional.
Untuk itu, perbankan harus mampu bertransformasi dengan inovasi-inovasi baru berbasis teknologi.
Menjawab kebutuhan tersebut, pt. Datascrip menghadirkan mPOS yang diproduksi oleh PT Len Industri (Persero), sebagai solusi teknologi untuk mendukung layanan perbankan secara digital, yang mudah digunakan kapan pun dan di mana pun.
Sylvia Lionggosari, Division Director pt. Datascrip dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Senin (05/2/2018) mengungkapkan bahwa mPOS (Mobile Poin Of Sales) merupakan perangkat pembaca KTP-el yang dilengkapi dengan smart mobile POS untuk melakukan transaksi pembayaran di merchant maupun transaksi perbankan layaknya penggunaan EDC (Electronic Data Capture).
“Perangkat mPOS mendukung layanan perbankan digital karena dapat diakses kapan saja dan di mana saja untuk berbagai kebutuhan, mulai dari pembukaan rekening, transaksi perbankan, penutupan rekening, hingga melakukan transaksi selain produk perbankan, seperti pembayaran rekening listrik, pendaftaran dan pembayaran BPJS, serta penyaluran bantuan sosial (Bansos) yang merupakan program dari pemerintah,” terang Sylvia.
Berdasarkan panduan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bank dapat memanfaatkan sepenuhnya teknologi digital melalui perangkat dan aplikasi sebagai media dalam melayani nasabahnya.
Adapun perangkat ini dapat melakukan empat jenis transaksi pembayaran, yaitu; menggunakan magnetic stripe card, IC card, NFC dan pembayaran melalui barcode dengan bantuan camera scanning.
Dengan dukungan koneksi jaringan selular dan sistem operasi Android yang telah dimodifikasi untuk memudahkan proses verifikasi data secara cepat, mPOS memberikan layanan bertransaksi yang lebih aman, lebih cepat, dan lebih stabil.
Perangkat mPOS ini juga dapat melakukan transaksi secara online dan offline sehingga dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia, yakni dengan cara melakukan pemindaian sidik jari untuk memastikan transaksi aman.
“Dengan bentuk dan ukuran yang ringkas, mPOS sangat mudah untuk dibawa dan digunakan dimana saja. Perangkat ini juga dibekali printer yang secara otomatis mencetak proses transaksi atau layanan perbankan lainnya sebagai bukti,” jelas Sylvia.
Selain itu, perangkat ini meminimalkan interaksi secara langsung dengan pegawai bank. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kegiatan operasional dan mutu pelayanan bank kepada nasabahnya.
Sesuai dengan regulasi dari OJK, bank perlu melakukan verifikasi terhadap nasabah, maka dibutuhkan tatap muka dan verifikasi yang dilakukan oleh petugas bank.
Namun dengan mPOS, bank dapat memanfaatkan pembaca KTP-el untuk melakukan verifikasi sidik jari, yang dapat memberikan jaminan bahwa KTP-el tersebut dipergunakan semestinya oleh pemegang yang berhak, tidak tergantung secara verifikasi subjektif dari mata petugas bank.
“Selama ini aktivitas perbankan masih identik dengan proses yang rumit, kaku dan membuang waktu. Sebagai contoh untuk membuka rekening bank, calon nasabah harus datang ke kantor cabang, bertemu dengan petugas bank, mengisi formulir, photo copy KTP dan NPW, serta verifikasi data. Semua hal tersebut dapat dilakukan dengan cepat, mudah, dan praktis dengan perangkat mPOS. Nasabah tidak harus datang ke bank, perangkat ini bisa ada pusat perbelanjaan, restoran, atau lewat agen yang ditunjuk pihak bank. Selain aman, mPOS dapat digunakan untuk berbagai transaksi dan layanan perbankan lainnya,” tandas Sylvia.