Samsung Hadirkan Teknologi Relúmĭno Untuk Penderita Low Vision
Relúmĭno merupakan hasil pengembangan Samsung di dalam program Creative Lab (C-Lab).
Jakartakita.com – Samsung Electronics Co. Ltd. meluncurkan Relúmĭno, sebuah aplikasi untuk membantu penderita gangguan penglihatan (low vision) agar dapat melihat dunia dengan jelas serta membantu mereka dalam mengatasi hambatan pengelihatan dikehidupan sehari-hari.
Relúmĭno merupakan hasil pengembangan Samsung di dalam program Creative Lab (C-Lab).
Relúmĭno sendiri berasal dari bahasa Latin yang berarti “Menyala Kembali”, merupakan aplikasi yang membantu penglihatan dengan mengoptimalkan Gear VR dalam penggunaannya.
Pengguna smartphone Samsung dengan model Galaxy S8, dan S8+, serta Note 8, S9, dan S9+ dapat mengunduh aplikasi Relúmĭno secara gratis di Oculus Store dengan dukungan untuk bahasa Inggris dan Korea.
Aplikasi Relúmĭno bekerja dengan cara memproses gambar dari video yang diproyeksikan melalui kamera belakang smartphone dan membuat gambar menjadi lebih jelas.
Terdapat beberapa fitur utama dari aplikasi ini meliputi:
- Memperbesar dan memperkecil gambar;
- Memperjelas garis antar objek;
- Menyesuaikan perbedaan warna dan kecerahan;
- Membalikkan warna unuk membaca;
- Omni-focal function (menyetel mode secara berbeda ketika melihat ke depan dan ke bawah); dan
- Penyaringan warna pada layar;
- Mode partial vision (pemetaan ulang gambar) Secara spesifik Relúmĭno membantu pemetaan ulang gambar yang tak terlihat oleh bagian mata ke bagian mata yang terlihat. Saat mereka mengatur titik buta mereka pertama kali penggunaan, aplikasi Relúmĭno secara otomatis menaruh titik buta di bagian mata yang terlihat dan menaruh gambar di dalam Tunnel Vision, sehingga membantu pengguna melihat lebih jelas.
“Melalui Relúmĭno, Samsung mewujudkan komitmennya dalam hal membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup mereka, dengan memberikan akses mudah melalui inovasi yang memungkinkan penderita gangguan penglihatan (low vision) untuk mendapatkan kesempatan melihat apa yang mereka tidak bisa lihat sebelumnya. Relúmĭno sendiri merupakan kontribusi Samsung dalam membantu mereka yang memiliki gangguan penglihatan,” kata Jaiil Lee, selaku Vice President and Head of Creativity & Innovation Center at Samsung Electronics dalam siaran pers yang dirilis Rabu (28/3/2018).
Menurut laporan dari World Health Organization (WHO) pada Oktober 2017, sekitar 253 juta orang mengalami gangguan penglihatan dan sebanyak 86 persen mengidap low vision.
C-Lab yang merupakan program inkubator dari Samsung, membuat aplikasi visual mereka bernama Relúmĭno, dimana aplikasi yang membutuhkan Gear VR ini membantu pengidap gangguan penglihatan (low vision) melihat gambar lebih jelas saat mereka membaca buku atau melihat objek.
Kemampuan Relúmĭno’s telah dibuktikan melalui penelitian klinis. Pada tahun 2017, Samsung bermitra dengan Professor Moon Nam Ju di Department of Ophthalmology of Chung-Ang University Hospital yang melibatkan Relúmĭno’s sebagai percobaan klinis.
“Lebih dari 97% penderita gangguan penglihatan (low vision) mengalami perbaikan penglihatan yang signifikan dalam jarak pendek, menengah, dan jauh saat menggunakan perangkan Relúmĭno melalui Samsung Gear VR. Perangkat tersebut membantu penderita low vision yang memiliki maksimum 0.1(20/200) penglihatan meningkat hingga 0.8 (20/25) penglihatan yang terkoreksi,” ujar Professor Moon Nam Ju dari Departemen of Opthalmology of Chung-Ang University Hospital.
Bersamaan dengan adanya aplikasi Relúmĭno, Samsung menghadirkan film pendek berjudul “Two Lights: Relúmĭno” yang berceritakan tentang kegigihan, perubahan, dan juga percintaan dua insan manusia yang menderita gangguan penglihatan (low vision).
Di dalam film ini, Samsung mengangkat Relúmĭno sebagai alat bantu visual yang orang tersebut untuk memudahkan aktifitas keseharian mereka.
Diperankan oleh aktris Korea Han Ji Min serta aktor Park Hyungsik, “Two Lights: Relúmĭno” diharapkan dapat menjadi inspirasi serta mendorong mereka untuk menggunakan teknologi sebagai salah satu solusi dalam membantu melancarkan kehidupan sehari-hari.