Take a fresh look at your lifestyle.

Standard Chartered Bank Indonesia Bukukan Laba Bersih Sebesar Rp 341 Miliar Pada Triwulan Pertama 2018

0 1,242

Tiket Pesawat Murah Airy

foto : istimewa

Jakartakita.com – Standard Chartered Bank Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar Rp 341 miliar pada triwulan pertama tahun 2018. Angka tersebut meningkat sebesar 214% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

“Tahun lalu merupakan tahun transformasi bagi Bank, dimana kami meletakkan landasan untuk pertumbuhan bisnis yang jauh lebih baik dengan memformulasikan strategi baru Bank di lima tahun mendatang. Pelaksanaan strategi sejak awal tahun ini menghasilkan perbaikan signifikan dari kinerja keuangan Bank dibanding kuartal pertama tahun lalu. Hal ini juga ditopang dengan menguatnya fundamental ekonomi nasional serta memanfaatkan keahlian dan jaringan internasional Bank. Melihat hasil yang baik tersebut, kami optimistis target kami di tahun ini akan tercapai,” terang Rino Donosepoetro, Chief Executive Officer, Standard Chartered Bank Indonesia, di Jakarta, Senin (14/5/2018).

Perolehan laba bersih yang meningkat signifikan ditopang oleh beberapa pencapaian aspek keuangan, diantaranya adalah:

Related Posts
1 daripada 6,491
  • Total pendapatan bunga bersih Bank meningkat 9%, dimana sebagian besar merupakan kontribusi dari produk Transaction Banking dan bisnis Wealth Management, dimana masing-masing tumbuh sebesar 32% dan 16% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
  • Beban operasional menurun hingga 6%. Hal ini menunjukkan hasil nyata dari usaha efisiensi yang dilakukan Bank. Penting sekali bagi Bank untuk tetap menjaga kondisi ini, dan terus melestarikan budaya efisiensi biaya di Bank kita secara konsisten mendorong pemikiran smart spending.
  • Total aset Bank di kuartal pertama telah meningkat sebesar 4% y.o.y dengan kualitas aset yang lebih baik. Hal ini ditunjukkan dengan NPL gross yang lebih rendah, yaitu sebesar 3.9% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu, yaitu sebesar 5.8%. Meskipun beban kerugian penurunan nilai seringkali paling rendah di kuartal pertama, namun ini menunjukkan perkembangan yang baik dan tetap menjadi pengingat untuk terus berupaya menurunkan tingkat gross NPL kita di sepanjang tahun 2018 dengan selalu menerapkan prinsip kehati-hatian.
  • Rasio profitabilitas Standard Chartered pada triwulan pertama menunjukkan kinerja yang solid dengan perolehan Return on Asets (ROA) sebesar 3.16% dan Return on Equity (ROE) sebesar 16.35%.
  • Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank tumbuh sebesar 12%, dimana porsi sebesar 72% dari DPK Standard Chartered berupa giro dan tabungan (rasio dana murah/CASA).
  • Modal dan likuiditas tetap menguat dan dipertahankan diatas peraturan pemerintah dimana Rasio Kecukupan Modal, atau CAR, tercatat sebesar 19,5% dan Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat pada 72,3% di kuartal pertama 2018.

Anwar Harsono, Chief Financial Officer, Standard Chartered Bank Indonesia, menambahkan, Cost to Income Ratio (CIR) Bank membaik dari 65.3% menjadi 56.6%, hal ini seiring dengan penurunan biaya sebesar Rp 33 milyar dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Selain itu dipengaruhi juga dengan kenaikan pendapatan berbasis komisi bersih (net fee-based income) sebesar Rp 83 milyar atau meningkat sebesar 24% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Sementara itu, permodalan Bank tetap terjaga sehat di kisaran level 19 persen.

“Fokus Bank dalam beberapa inisiatif penting di kuartal pertama tahun 2018 tercermin secara positif pada kinerja keuangan Bank. Inisiatif tersebut termasuk mendorong pertumbuhan portofolio melalui nasabah subsidiari global dan partisipasi dalam proyek pemerintah dan BUMN diiringi dengan fokus terhadap transaksi perbankan; meningkatkan peranan Bank dalam mendorong investasi asing melalui koridor bisnis; penerapan program program Banking the Ecosystem (supply chain financing); mempercepat transformasi bisnis dengan fokus terhadap layanan nasabah prima dan segmen menengah ke atas (affluent dan emerging affluent) untuk lini bisnis Retail Banking; serta peningkatan dalam kualitas kredit secara keseluruhan,” tambah Rino.

“Namun demikian, hasil positif tersebut tidak lantas membuat kami berpuas diri. Kami akan terus berupaya untuk mencapai hasil maksimal dalam rangka memenuhi tujuan Bank, yaitu mewujudkan kemakmuran dan mendorong tumbuhnya dunia usaha serta mendukung pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkas Rino.

Tinggalkan komen