Jakartakita.com – Rumah produksi film – Buttonijo Films baru-baru ini meluncurkan official trailer dari karya terbarunya, bertajuk “22 Menit”, yang akan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia pada tanggal 19 Juli 2018 mendatang.
Film ini disutradarai oleh Eugene Panji dan Myrna Paramita Pohan yang terinspirasi dari keberanian warga Jakarta dalam menghadapi ledakan bom Thamrin yang terjadi pada bulan Januari 2016 lalu.
Melalui film “22 Menit”, Eugene juga ingin menyuguhkan cerita tentang orang-orang yang terkena dampak serangan teroris.
“Film ini kami buat untuk menggambarkan keberanian dan juga ketahanan bangsa Indonesia dalam menghadapi serangan teroris,” kata Eugene, dalam siaran pers Sabtu (09/6/2018).
Adapun tokoh utama dalam film ini adalah Ardi (yang diperankan Ario Bayu), seorang polisi yang juga anggota unit anti terorisme. Meski resiko pekerjaannya tinggi, Ardi teguh dan sabar menjalani harinya. Ia bahkan tak pernah absen mengantar anak perempuannya ke sekolah sebelum bertugas.
Kisah drama yang juga penuh aksi ini juga dibintangi oleh Ade Firman Hakim, Fanny Fadillah, Ence Bagus, Ardina Rasti, Hana Malasan, Taskya Namya dan aktor kawakan Mathias Muchus. Adapun naskah film ini ditulis oleh Muhammad Husein.
Adapun kesungguhan Buttonijo dalam menggarap film ini adalah kerja keras tim produksi pimpinan Lexy Mere, yang senantiasa berkonsultasi dengan jajaran kepolisian Republik Indonesia demi penggambaran yang akurat.
“Kami ingin film ini juga bisa menggambarkan kecanggihan fasilitas yang dimiliki oleh polisi Indonesia. Selama ini, kemajuan teknologi yang mereka punya tidak diketahui banyak orang,” jelas Myrna Paramita Pohan, yang sudah cukup lama melakukan riset di Polda Metro Jaya.
Lebih lanjut, Lexy selaku produser film mengatakan, bahwa penumpasan aksi terorisme juga mengandalkan kontribusi masyarakat luas.
“Ternyata, polisi tidak bisa sendiri saja menumpas teroris. Laporan dan kerjasama dari masyarakat sangat dibutuhkan agar polisi bisa menjalankan tugasnya. Melalui film ini, kami ingin juga mengingatkan bahwa kita semua harus bisa saling bahu-membahu menjaga kesatuan Republik Indonesia,” kata Lexy.
Untuk melengkapi suasana ibukota yang hiruk-pikuk di film “22 Menit,” di film berdurasi 100 menit ini, sutradara Eugene Panji dan Myrna Paramita Pohan menghadirkan banyak aksi mendebarkan, mulai dari adegan bom meledak, baku tembak di tengah jalan hingga aksi berbahaya turun dari helikopter yang hanya bisa dilakukan oleh anggota kepolisian yang sudah terlatih.
Adapun Buttonijo Films menunjuk kelompok musik, Semenjana dengan musisi terompet Ade Paloh untuk mengisi official soundtrack, salah satunya yang berjudul “Jakarta” yang meneduhkan hati dengan adanya harmonisasi vokal serta lirik yang bertema sosial dan sarat kisah tentang manusia.
Selain menunjukan dukungan penuh kepada jajaran Kepolisian Republik Indonesia yang sigap mengatasi aksi terorisme, film “22 Menit” juga akan menyumbangkan sebagaian keuntungan dari penjualan tiketnya kepada para korban bom Thamrin 2016 silam.
“Film ini adalah pembelajaran soal anti terorisme di Indonesia, karena itu kami sangat berharap karya kami mendapat dukungan dari seluruh penduduk negeri,” pungkas Eugene.
Sinopsis
Di sebuah pagi yang tenang di bulan Januari 2016, warga Jakarta dikejutkan oleh serangan bom yang terjadi di jalan MH Thamrin.
Situasi di jantung kota Jakarta mendadak menjadi genting dan mencekam. Ardi (Ario Bayu), seorang polisi yaang juga anggota unit anti terorisme, berusaha memburu pelaku pengeboman.
Di saat yang bersamaan, polisi lalu lintas bernama Firman (Ade Firman Hakim) berusaha mengamankan situasi. Ledakan tersebut membahayakan orang banyak. Salah satunya adalah office boy bernama Anas (Ence Bagus) yang kebetulan berada di lokasi untuk membelikan pesanan rekan kantornya.
Ada juga Tasya (Ardina Rasti), seorang karyawati yang terluka ketika tengah tergesa mengejar janji.
Di tengah kekacauan tersebut, ada sosok misterius yang terlihat hirau dari hiruk-pikuk yang terjadi. Ardi, Firman dan segenap jajaran unit anti terorisme mempertaruhkan nyawanya demi mengamankan ibukota dari ledakan bom tersebut.
Dalam 22 menit, Ardi dan satuannya berhasil meringkus pelaku. Namun peristiwa tersebut mengubah hidup banyak orang untuk selamanya.