Take a fresh look at your lifestyle.

Indonesia Blockchain Hub Diresmikan

Indonesia Blockchain Hub: Wadah Terbuka Pertama untuk Percepat Pertumbuhan Teknologi Blockchain di Indonesia

0 16,592

Tiket Pesawat Murah Airy

foto : istimewa

Jakartakita.com – Pada Kamis (16/8) sore, bertempat di Grha Tirtadi, Senopati, Jakarta Selatan, HARA berkesempatan menggelar acara Peresmian Indonesia Blockchain Hub.

Dalam peresmian ini terdapat sesi bincang santai mengenai blockchain di Indonesia dengan nara sumber: Regi Wahyu – Founder & CEO of HARA; Yos Ginting – Supervisory Board Asosiasi Blockchain Indonesia; Chatib Basri – Advisor HARA, Former Minister of Finance Indonesia; dan Jonathan Lee – COO Yello Digital Mobile Group.

Hadir pula pada seremonial peresmian Indonesia Blockchain Hub: Ricky Pesik – Vice Chairman BEKRAF dan Steven Suhadi – Co-founder of Blockchain Space juga Chairman Asosiasi Blockchain Indonesia.

Dalam diskusi tersebut terungkap bahwa Indonesia Blockchain Hub merupakan gerakan kolektif dari KADIN, Asosiasi Blockchain Indonesia, BEKRAF, dan HARA, yang bertujuan sebagai gerbang utama untuk membuka jaringan ekosistem antar pegiat blockchain di Indonesia dan global, serta menjadi wadah untuk berbagi dan belajar pengalaman.

Secara fundamental, kelebihan blockchain yang tidak dapat dimanipulasi dan transparan ini membawa dampak menjanjikan dalam merevolusi banyak industri dan bisnis di dunia.

Banyak yang mengatakan bahwa seperti revolusi komunikasi yang didukung oleh internet; blockchain akan merevolusi transaksi.

Revolusi blockchain akan mempermudah transaksi antara seluruh lapisan masyarakat sampai UMKM ataupun petani seperti yang sekarang sudah mereka nikmati melalui penetrasi internet.

Teknologi blockchain dikembangkan kurang dari 10 tahun lalu dan masih terus berkembang untuk menemukan solusi-solusi baru.

Related Posts
1 daripada 6,656

Dalam situasi ini, Indonesia berpotensi untuk tumbuh setara dengan negara lain, termasuk negara maju yang sedang giatnya mengembangkan bisnis melalui teknologi ini.

Adapun teknologi blockchain dapat meningkatkan daya saing bisnis dan memperkuat peringkat Indonesia sebagai satu-satunya negara dari Asia Tenggara yang masuk ke dalam 20 negara besar yang memiliki Pendapatan Domestik Bruto (PDB) tertinggi di dunia.

“Teknologi blockchain bisa membawa dampak riil untuk akselerasi perekonomian Indonesia. Akses terhadap data yang granular, terhubung dan terbuka akan sangat berharga untuk mengambil keputusan, sehingga dapat meningkatkan efisiensi bagi sektor usaha dan mendukung pemerintah untuk menentukan kebijakan yang tepat sasaran,” ujar Chatib Basri, Mantan Menteri Keuangan Indonesia periode 2013-2014.

Vice Chairman BEKRAF, Ricky Pesik juga mengatakan, dengan menerapkan teknologi blockchain pada bisnis, Indonesia dapat lebih kompetitif. Teknologi ini dapat diterapkan dalam berbagai sektor, salah satunya dalam ekonomi kreatif. Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) di bidang ekonomi kreatif dipercaya juga dapat mengadopsi teknologi blockchain yang penerapannya relatif terjangkau untuk mencapai hasil bisnis yang lebih optimal.

Meski demikian, adopsi teknologi blockchain masih mempunyai beberapa tantangan antara lain persepsi sempit bahwa blockchain identik dengan Bitcoin atau cryptocurrency dan kurangnya pengetahuan mengenai aplikasi blockchain untuk mengatasi tantangan yang menyangkut data, transaksi, keamanan, dan lain-lain.

Persoalan utama yang ditangani dengan adanya IBH adalah bagaimana kedepannya setiap unit masyarakat diberikan sosialisasi dan literasi terhadap teknologi blockchain ini, sehingga perkembangan blockchain dapat meningkat pesat untuk menjawab permasalahan bisnis.

foto : istimewa

“Kami percaya bahwa transparansi data yang dimungkinkan oleh teknologi blockchain akan membantu lapisan paling bawah (bottom of the pyramid) untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Peningkatan kesejahteraan masyarakat akan meningkatan kinerja bisnis dan perekonomian negara. Dari pengalaman HARA dalam mengimplementasikan blockchain di beberapa wilayah di Indonesia, masih ada tantangan dalam menjelaskan dampak sosial dan eknomis blockchain bagi bisnis, regulator dan masyarakat pada umumnya. Kebutuhan sumber daya manusia untuk menggali potensi diri di bidang teknologi blockchain ini juga sangat diperlukan. Memang perlu ada satu wadah yang bisa mendorong dan membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman dari teknologi ini. Sebab itu, kami menginisiasikan Indonesia Blockchain Hub,” jelas Regi Wahyu, Pendiri dan CEO HARA.

Ditambahkan, saat ini, dunia berada di tahap yang sama terkait dengan perkembangan dari teknologi blockchain ini. Untuk itu, Indonesia mempunyai kesempatan untuk menjadi yang terdepan dalam revolusi blockchain. Hal ini akan berdampak terhadap sumber daya manusia yang handal, bisnis yang kompetitif dan pemerintahan yang demokratis sehingga percepatan perkembangan teknologi blockchain yang membawa dampak bagi setiap sektor.

Adapun dalam acara peresmian Indonesia Blockchain Hub ini, tidak hanya mengundang para pemain bisnis, pemerintah, dan masyarakat umum, namun juga menghadirkan para 14 narasumber serta pemain proyek blockchain ternama di dunia untuk berbagi pengalamannya dalam , seperti Oscar Darmawan – Founder & CEO of INDODAX (Indonesia), Jonathan Lee – CCO of Yello Digital Mobile (Korea), Vachara Aemavat – Co-CEO of SIX Network (Thailand), Constantin Papadimitriou – President of Pundi X (Indonesia), Darius Rugevicius – Founder & Managing Partner of Connect Capital (Amerika Serikat), Gabriel Yang – COO of Beyond Blocks (Korea), dan lainnya.

 


Tinggalkan komen