Di Ajang BKGN 2018, Pepsodent Ajak Keluarga Indonesia Lindungi Kesehatan Gigi dari Risiko Gula Tersembunyi
Jakartakita.com – Pepsodent, brand perawatan kesehatan gigi dan mulut produksi PT Unilever Indonesia Tbk bekerjasama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) kembali menggelar Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) yang kesembilan kalinya.
BKGN kali ini memberikan edukasi mengenai pentingnya melindungi kesehatan gigi seluruh anggota keluarga terutama dari risiko yang ditimbulkan oleh gula tersembunyi.
Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc. selaku Division Head for Health & Wellbeing and Professional Institutions Yayasan Unilever Indonesia menjelaskan, pada dasarnya, gula memang merupakan unsur makanan yang sangat dibutuhkan bagi tubuh. Namun konsumsi gula yang berlebihan ternyata tidak hanya menyebabkan ganguan pada kesehatan tubuh, tetapi juga pada kesehatan gigi.
”Konsumsi gula berlebih ini salah satunya disebabkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat akan kehadiran gula tersembunyi dalam makanan dan minuman yang mereka konsumsi setiap hari. Makanan atau minuman yang tidak manis sekalipun dapat mengandung gula tersembunyi penyebab gigi berlubang. Gula tersembunyi ini bisa hadir sebagai tambahan dalam makanan olahan, maupun secara alami di dalam bahan makanan,” kata Drg. Ratu Mirah Afifah di Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Ditambahkan, karies bisa dicegah dengan cara membatasi atau mewaspadai konsumsi gula, menginterupsi waktu pembentukan karies dengan menyikat gigi dua kali sehari menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride pada pagi hari sebelum sarapan dan malam hari sebelum tidur dan tentunya konsultasikan ke dokter setiap enam bulan sekali.
Asal tahu saja, World Health Organization (WHO) menganjurkan bahwa asupan gula dari semua sumber makanan dan minuman yang kita konsumsi tidak melebihi 50 gram per hari untuk dewasa (empat sendok makan) dan 30 gram per hari untuk anak (enam sendok teh), yang artinya kurang dari 10% dari total asupan energi.
Sementara itu, data Survey Konsumsi Makanan Individu (SKMI) Indonesia tahun 2014 menyatakan, bahwa sebanyak 29,7% masyarakat Indonesia mengonsumsi gula harian melebihi batas rekomendasi tersebut.
Hal ini dibenarkan oleh dr. Diana F. Suganda, M.Kes, SpGK selaku seorang Spesialis Gizi Klinik. Menurutnya, gula memang sangat sulit untuk dihindari, bahkan ketika seseorang mulai menerapkan pola gaya hidup sehat.
Beberapa jenis makanan dan minuman yang dianggap sehat pun ternyata tidak luput dari kandungan gula tersembunyi. Seperti sereal, biskuit atau roti gandum, granola, minuman oat, puding, jeli, dan agar-agar atau jenis minuman seperti minuman isotonik, minuman diet, susu kacang, susu beras dan susu almond terdapat kandungan gula didalamnya.
Adapun kegiatan BKGN 2018 akan dimulai pada tanggal 18 September 2018 bertempat di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Provinsi Sumatera Selatan – PSPDG Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sriwijaya.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, selain anak-anak sebagai fokus edukasi yang utama, kegiatan pembukaan BKGN 2018 juga akan langsung melibatkan seluruh anggota keluarga dalam memberikan ragam edukasi mengenai cara merawat kesehatan gigi dan mulut yang benar, terutama dengan lebih memahami dan mewaspadai risiko gula tersembunyi.
Demi hasil yang efektif, edukasi ini akan dilakukan melalui berbagai wahana dan permainan interaktif yang seru untuk seluruh anggota keluarga.
Tahun ini, BKGN memiliki target untuk menjangkau lebih dari 65.000 masyarakat Indonesia melalui rangkaian aktivitas yang digelar di 23 Fakultas Kedokteran Gigi dan 40 cabang PDGI di berbagai wilayah Indonesia hingga Desember mendatang.
Melalui kegiatan ini, Pepsodent ingin mengedukasi mengenai pentingnya melindungi kesehatan gigi dari risiko yang ditimbulkan oleh gula tersembunyi dalam menyambut Bulan Kesehatan Gigi Nasional.
“Pelaksanaan BKGN sejalan dengan program Unilever Sustainable Living Plan dalam mendorong 1 milyar orang di seluruh dunia untuk mengambil tindakan dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan mereka, termasuk kesehatan gigi dan mulut. Melalui ragam aktivitas yang dihadirkan, kami percaya bahwa tujuan utama dari penyelenggaraan BKGN 2018, yaitu menciptakan Senyum Sehat Keluarga Indonesia, akan tercapai – sebagai dukungan bagi pemerintah menuju Indonesia bebas karies tahun 2030,” tandas dr. Mirah. (Edi Triyono)