BNP2TKI Tempatkan 4 Juta Lebih PMI ke Luar Negeri
Jakartakita.com – Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dibentuk pada 8 September 2016 melalui peraturan Presiden RI Nomor 81/2006.
Dengan usia yang sudah 12 tahun ini, tentunya banyak torehan dan capaian yang telah dilakukan BNP2TKI.
Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid menyatakan, selama 12 tahun, BNP2TKI telah menempatkan sebanyak 4.807.867 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke luar negeri sebagai tenaga kerja formal dan informal.
Penempatan PMI kini telah tersebar di sejumlah 208 negera, seperti; Asia Pasifik, Timur Tengah, Amerika, dan Eropa.
Jika 1 orang PMI menghidupi 5 jiwa, berarti jika ada 4 juta PMI yang bekerja di luar negeri itu menghidupi 20 juta jiwa di dalam negeri.
“4 juta PMI tersebar di 208 negara, dengan 4 kawasan utam yakni Asia Pasifik, Timur Tengah, Amerika dan Eropa, dengan 25 besar Negara tujuan utama penempatan TKI seperti Malaysia, Taiwan, Saudi Arabia, Korea Selatan, Qatar hingga Rusia,” jelas Nusron dalam siaran pers, Sabtu (8/9/2018).
Lebih lanjut Nusron mengatakan, penempatan PMI ke Luar Negeri dilakukan dengan 5 skema, yaitu; Government to Government (G to G), Government to Private (G to P), Private to Private (P to P), mandiri dan untuk perusahaan sendiri di luar negeri.
“Untuk sektor pekerjaan, para PMI bekerja di sektor jasa kemasyarakatan, sosial, industri, pertanian, perhutanan, perkebunan, perikanan, bangunan, pedagang besar/eceran, rumah makan, perhotelan, kesehatan dan sektor skill lainnya,” ujarnya.
BNP2TKI sendiri, lanjut Nusron, juga telah membuat program pemberdayaan kepada PMI purna dan keluarganya. Sejak Tahun 2011 hingga Agustus 2018, sebanyak 38.785 orang PMI purna telah dibeŕdayakan dan dilatih kewirausahaan.
PMI purna telah memiliki 4 sentra usaha yang tersebar di Kulon Progo Yogyakarta, Garut Jawa barat, Banjarbaru Kalimantan Selatan dan Jenggik Utara Nusa Tenggara Barat.
Nusron menambahkan, untuk total kasus yang telah diselesaikan BNP2TKI dari tahun 2011-2018 (s/d Juli) sejumlah 33.603 kasus dari sebanyak 34.596 kasus. BNP2TKI menerima pengaduan PMI melalui pengaduan langsung, surat, email, sms, telepon, media sosial dan media lainnya.
Sebanyak 96 kasus sedang dalam proses validasi dan tindak lanjut, sejumlah 276 dalam proses di unit kerja BNP2TKI dan 214 kasus sedang dalam proses di luar BNP2TKI. Pengaduan yang masuk rata-rata 13 perhari dan diselesaikan 13 pengaduan perhari.
Sedangkan untuk remitansi, lanjut Nusron, dalam 7 tahun terakhir, total remitasi mencapai Rp. 781.240 Trilliun (jika dikalikan dengan nilai kurs rupiah 1 US$ = Rp. 14.000,-).
Tentunya, remitansi yang masuk berdampak positif bagi program pendidikan, sandang dan pangan, keluarga, kesejahteraan, kesehatan keluarga, perekonomian, mikro daerah dan perekonomian makro nasional.
Nusron juga mengungkapkan, BNP2TKI memiliki 47 kantor pelayanan penempatan dan perlindungan TKI di 33 Provinsi yang terdiri dari 20 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI), 3 Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (LP3TKI), serta 23 Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI) dan Pos Pelayanan Kepulangan Tenaga Kerja Indonesia (P2KTKI).
BNP2TKI juga memiliki 21 Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) dan pusat layanan poros perbatasan di 8 provinsi. Selain itu, Pelayanan berbasis sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri (SISKOTKLN) telah tersambung dengan 406 Disnaker Kabupaten/Kota, 445 Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3PMI), 1 Jaminan Sosial, 30 Disnaker Provinsi, 506 Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN), 110 Sarana Kesehatan (Sarkes), 10 Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), 3 Bank serta dengan 13 Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
Sejak Tahun 2008-2017, BNP2TKI selalu berhasil mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI. Hanya pada tahun 2013, BPK RI memberikan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) terhadap laporan keuangan BNP2TKI.
Seluruh capaian positif selama kiprah 12 tahun BNP2TKI tersebut diraih dalam 3 masa kepemimpinan. Ketiganya adalah Moh Jumhur Hidayat (Januari 2007- Maret 2014), Gatot Abdullah Mansyur (Maret 2014-November 2014) dan Nusron Wahid (November 2014- sekarang).
“Saya mengucapakan terimakasih dan harapan kepada pegawai yang telah memberikan pelayanan terbaiknya, dan terima kasih juga kepada PMI, keluarganya serta masyarakat telah memberikan apresiasi dan kepercayaan kepada BNP2TKI,” tandas Nusron. (Edi Triyono)