Take a fresh look at your lifestyle.

Warung Djowo Hadirkan Sensasi Ragam Rasa dari Mie Pentil

0 3,136

Tiket Pesawat Murah Airy

foto : jakartakita.com/edi triyono

Jakartakita.com – Kuliner tadisional adalah salah satu warisan leluhur yang turut menopang ekonomi suatu daerah.

Adapun jumlah makanan tradisional yang ada saat ini, mungkin tidak terhitung jumlahnya, karena setiap daerah di Indonesia mempunyai keunikan kuliner masing-masing.

Salah satunya, kuliner mie pentil, ikon kuliner Jogya yang sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu, yang menjadi sajian spesial di Warung Djowo yang berlokasi di Jalan Raya Tanah Baru, Kecamatan Beji, Depok.

Menurut penuturan Fajar Putranto selaku pemilik Warung Djowo, kuliner mie pentil, dari arti katanya adalah makanan mie serupa dengan pentil atau sejenis karet, karena ukurannya yang mini. Dalam bahasa Jawa, pentil berarti kecil atau belum matang.

Related Posts
1 daripada 3,841

Adapun mie pentil bentuknya panjang dengan rasa gurih dan sedikit kenyal, serta diatasnya diberikan cabe jawa sehingga menambah rasa kepedasan di lidah para pecinta kuliner.

“Mie pentil biasanya berwarna kuning atau putih disajikan bersama cabai dan brambang goreng. Mie pentil terbuat dari bahan utama tepung. Karena itu, tekstur mie-nya pun kenyal,” tutur Fajar Putranto kepada awak media saat di wawancara di warungnya, Jum’at (21/9/2018).

Ditambahkan, seperti kebanyakan jenis mie yang lainnya, mie pentil dapat dimasak dengan cara digoreng ataupun di godog atau di rebus, tergantung dari pesanan konsumen yang datang ke Warung Djowo.

“Jika ada konsumen memesan mie pentil satu porsi, Anda dapat meminta rasa yang Anda inginkan, yakni manis atau pedas, chef kita langsung siap menyajikannya,” tuturnya.

Lebih lanjut Fajar mengatakan, untuk masalah harga mie pentil ini, menurutnya tidak terlalu mahal dan relatif terjangkau bagi para pecinta kuliner di Kota Depok.

Selain mie pentil, Warung Djowo juga menyediakan kuliner lainnya, antara lain; ayam geprek sambal buk, dan minuman khas Jawa, seperti jenang ganyong, wedang ronde, dan wedang uwuh yang didatangkan langsung dari Jogyakarta. (Edi Triyono)


Tinggalkan komen