GO-JEK Luncurkan Kampanye #UdahWaktunya
Waktu di Jalan Bisa Dimanfaatkan untuk Berbagai Hal yang Lebih Produktif
Jakartakita.com – Masyarakat Indonesia yang memanfaatkan kendaraan pribadi biasanya menghabiskan waktu sampai 4 jam perhari di jalan akibat kemacetan.
Ini hasil survei internal yang dilakukan GO-JEK kepada lebih dari 1000 responden di 8 kota besar di Indonesia.
Padahal, waktu tersebut bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal yang lebih produktif.
Menyikapi fakta tersebut, GO-JEK sebagai pelopor penyedia layanan ride-hailing di Indonesia meluncurkan kampanye #UdahWaktunya mulai 20 Oktober kemarin.
“Lamanya waktu yang dihabiskan di jalan dengan menggunakan kendaraan pribadi bisa menyebabkan masyarakat tidak produktif. Waktu tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan untuk bersama keluarga, teman, beristirahat atau melakukan hobi,” ucap Monita Moerdani selaku VP Marketing Transport GO-JEK di Jakarta, baru-baru ini.
“Data kami menunjukkan, bila masyarakat menggunakan layanan ride-hailing mereka bisa hemat waktu. Contohnya, masyarakat Surabaya bisa hemat hingga 45% waktu perjalanan dengan memanfaatkan GO-RIDE. Untuk layanan roda empat bisa melakukan kegiatan lainnya sambil menunggu macet,” sambungnya.
Pernyataan senada disampaikan Psikolog Klinis dari Universitas Indonesia, Dessy Ilsanty. Menurutnya, masyarakat urban usia produktif yang biasa membawa kendaraan pribadi dan terjebak macet, memiliki tekanan dari lingkungan misalnya harus berada di suatu tempat pada waktu yang ditentukan. Sedangkan dia masih berada di tempat yang kurang lebih sama akibat macet.
“Hal inilah yang akan memunculkan stress,” kata Dessy.
“Sebagai contoh pada pekerja kantoran, terjadinya stress ini akan berpengaruh pada kinerjanya dalam menjalankan pekerjaan,” lanjut Dessy.
Lebih lanjut, Monita juga mengatakan, layanan ride-hailing dari GO-JEK punya beberapa keunggulan yaitu lebih fleksibel, terjangkau, dan dapat diandalkan.
Salah satunya fitur inovatif edit destination, di mana pelanggan bisa dengan mudah mengganti tujuan mereka lewat aplikasi ketika berkendara dengan GO-CAR tanpa perlu membatalkan orderan.
“Misalnya, saat konsumen di tengah perjalanan tiba-tiba perlu menuju ke arah yang berbeda dari tujuan yang telah diinput, konsumen tinggal menekan tombol edit destination dan langsung mengubah tempat akhir dari perjalanan,” terang Monita.
Untuk menambah kenyamanan berkendara para pengguna, GO-JEK juga meluncurkan fitur GO-CAR L, dimana masyarakat bisa berkendara dengan mobil yang lebih lega dengan keluarga dan kerabatnya. Lewat fitur ini mobil yang disediakan lebih besar dan mampu memuat hingga 6 orang.
Agar lebih ramah di kantong, GO-JEK juga menawarkan SOLUSI AMPUH berupa promo khusus lewat voucher baik untuk kode promo dan kartu diskon hingga 50%, untuk pengguna GO-RIDE dan GO-CAR yang disebar di beberapa media komunikasi di Jabodetabek, Surabaya dan Bandung.
Adapun VP Corporate Affairs GO-JEK, Michael Say mengatakan, GO-JEK dalam setiap pengembangan produk dan layanan selalu berusaha memecahkan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, termasuk tantangan terkait produktivitas. (Hendry)