Meriahkan Hari Ibu, Nivea Gelar Drama Musikal ‘Dongeng Pohon Impian’
Merupakan Bagian Dari Kampanye Nivea #SentuhanIbu
Jakartakita.com – Menyambut Hari Ibu, Nivea, melalui kampanye #SentuhanIbu, mempersembahkan ‘Nivea #SentuhanIbu: Drama Musikal Dongeng Pohon Impian’ yang digelar pada tanggal 22 Desember 2018 di Ciputra Artpreneur Theater. Drama musikal ini merupakan bentuk komitmen Nivea untuk meningkatkan kualitas kebersamaan ibu dan anak.
Arum Nurhandayani, Brand Manager Nivea Creme, PT Beiersdorf Indonesia, mengatakan, drama musikal Dongeng Pohon Impian adalah bagian dari kampanye Nivea #SentuhanIbu yang menggambarkan apresiasi perusahaan terhadap para ibu dengan menghadirkan momen bonding istimewa bagi ibu dan si kecil, sekaligus merayakan Hari Ibu melalui Pesta Kostum Karakter Dongeng Pohon Impian dan berbagai permainan di area sekitar teater.
“Pertunjukan ini merupakan bagian dari kampanye kami. Saat ini, para keluarga muda tidak ingin melewatkan momentum Hari Ibu. Bagaimanapun, sentuhan ibu sangat berarti bagi orang tua dan anaknya berbagi kebahagiaan sekaligus mereka juga menikmati momentum kebersamaan dengan keluarganya,” kata Arum Nurhandayani, dalam jumpa pers, Jumat (21/12/2018).
Ditambahkan, dalam rangka Hari Ibu, Nivea juga meluncurkan buku cerita ‘Nivea #SentuhanIbu : Dongeng Pohon Impian’ yang diadaptasi dari versi drama musikal.
“Buku ini akan tersedia di toko buku Gramedia terdekat pada awal tahun 2019. Kami berharap, melalui drama musikal dan buku ini, Nivea dapat terus menginspirasi para ibu dalam memaksimalkan berbagai manfaat mendongeng dan memperkuat ikatan dengan si kecil,” ujarnya.
Adapun pertunjukan yang disutradarai oleh Nurul Susantono ini, menceritakan tentang seorang anak bernama Angan yang berpetualang mencari sang ibu, Imaji, demi mendapatkan kembali Pohon Impian milik mereka dari Tuan Pongah.
Di tengah perjalanan, Angan dibantu oleh teman-temannya yaitu Angin si Kupu Kupu, Mei Mei si Merak, Kimo si Komodo, dan Tara si Tarsius yang membekali benda-benda ajaib untuk menghadapi berbagai rintangan. (Fahrul Anwar)