Take a fresh look at your lifestyle.

Kideco Bangun ‘Sistem Pertanian Terpadu’ di KalTim

0 4,866

Tiket Pesawat Murah Airy

Jakartakita.com – Sistem Pertanian Terpadu (Integrated Farming System/IFS) PT Kideco Jaya Agung (Kideco), anak perusahaan energi terintegrasi PT Indika Energy Tbk., diresmikan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono, di Desa Samurangau, Paser, Kalimantan Timur.

IFS menerapkan konsep yang menggabungkan pertanian dan perkebunan hortikultura, budi daya peternakan, budi daya perikanan, pusat pelatihan masyarakat, dan sarana outbond atau rekreasi.

Dalam sambutannya, Bambang mengatakan, Pemerintah mendukung program-program Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) karena berdampak langsung terhadap kehidupan masyarakat.

Bambang menilai, IFS akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dan bisa menjadi inspirasi bagi perusahaan-perusahaan lainnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Kideco Jaya Agung, M. Kurnia Ariawan mengatakan, IFS dapat membantu meningkatkan kemampuan serta daya saing masyarakat secara berkesinambungan.

Related Posts
1 daripada 3,359

“Kami berharap IFS dapat menambah kemandirian masyarakat melalui unit usaha baru. Selain itu, sistem pertanian terintegrasi ini juga bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat melalui hasil penjualan dari komoditas yang dihasilkan,” tutur M. Kurnia Ariawan, dalam siaran pers Senin (08/4).

Selain IFS, Kideco juga memberikan lahan sawit seluas 200 hektare kepada 100 kepala keluarga di Desa Samurangau yang diharapkan dapat turut meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Asal tahu saja, Kideco merupakan perusahaan batu bara terbesar ketiga di Indonesia yang memproduksi 34 juta ton batubara di tahun 2018.

Kontribusi Kideco juga terefleksikan dalam upaya perusahaan dalam memenuhi kebutuhan batu bara domestik, sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang menetapkan minimal 25% dari hasil produksi perusahaan untuk kebutuhan dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO).

Tahun 2018 lalu, dari total produksi 34 juta ton batu bara, Kideco mengalokasikan 29,1% atau setara dengan 9,9 juta ton untuk kebutuhan dalam negeri. Karenanya, Kideco mendapat penghargaan sebagai perusahaan pemasok batu bara domestik tertinggi untuk Indonesia di tahun 2018 dari Indonesian Mining Association.

Sementara itu, pada Maret 2019, Kideco juga mendapat apresiasi dan penghargaan wajib pajak dari Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.

Apresiasi dan penghargaan tersebut diberikan kepada Kideco sebagai salah satu pembayar pajak tertinggi bagi negara di tahun 2018, sebesar US$ 240,3 juta. (Edi Triyono)

Tinggalkan komen