Take a fresh look at your lifestyle.

Gelar Startup Weekend, Greenhouse Bantu Pengusaha Muda Bangun Startup Dalam 54 Jam

0 3,377

Tiket Pesawat Murah Airy

Jakartakita.com – Greenhouse, penyedia ruang kerja dan solusi terintegrasi untuk pertumbuhan bisnis, menyelenggarakan Kompetisi Startup Weekend Jakarta 2019 di Greenhouse Cowork Multivision Tower, Jakarta Selatan pada tanggal 5-7 April 2019 lalu.

Startup Weekend adalah rangkaian acara global di mana selama satu akhir pekan atau sekitar 54 jam, berbagai golongan seperti pengembang, manajer bisnis, penggemar startup, desainer grafis dapat mengajukan ide untuk perusahaan startup baru, membentuk tim berdasarkan ide-ide itu, dan bekerja sama untuk mengembangkan presentasi atau prototipe yang berfungsi.

“Startup Weekend bisa mempercepat pemahaman orang tentang apa itu startup, bagaimana cara memulainya, dan apa saja yang dapat dilakukan hanya dalam 54 jam,” jelas Viktor Kyosev, Head of Indonesia di Greenhouse dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, baru-baru ini.

Acara ini pertama kali dimulai oleh Techstars, sebuah akselerator dan komunitas startup asal Amerika Serikat, pada 2007. Sejak itu, acara ini telah diadakan di lebih dari 150 negara.

“Sejauh ini, Greenhouse telah menyelenggarakan dua Startup Weekend; satu pada November 2018 dan yang satunya pada April 2019. Kami dengar bahwa pada Startup Weekend tahun lalu, dua perusahaan menerima tawaran untuk investasi pra-bibit, salah satunya memperoleh dana dan masih beroperasi!” ungkap Viktor.

Lebih lanjut Viktor mengungkapkan, antusiasme dan pengetahuan yang ditunjukkan oleh peserta Startup Weekend adalah bukti berkembangnya komunitas startup Indonesia.

“Sangat luar biasa untuk membandingkan perbedaan dalam pengetahuan dan kesadaran mengenai topik-topik seperti digitalisasi, teknologi, dan model lean startup dalam periode waktu yang singkat sejak Startup Weekend terakhir yang kami selenggarakan,” jelas Viktor.

“Indonesia sedang menyusul belahan dunia lainnya dengan sangat cepat dan kami bangga bisa mendukung kemajuan itu,” sambungnya.

Lebih lanjut diungkapkan, pihaknya percaya bahwa format Startup Weekend berpotensi besar untuk membantu pengusaha Indonesia mempelajari realita sehari-hari dalam menjalankan sebuah startup.

“Kami sangat selektif ketika memilih fasilitator – yang terakhir datang jauh-jauh dari Denmark, tahun ini dari Australia – serta mentor dan juri. Dengan itu, kami dapat menyediakan semua sumber daya yang diperlukan bagi peserta kami untuk sukses,” lanjut Viktor.

Viktor juga menguraikan harapannya bahwa para peserta dalam acara seperti Startup Weekend akan terus bekerja di komunitas startup setelahnya, dan menyatakan kesediaan Greenhouse untuk membantu.

“Kedepannya, kami ingin terus mendukung startup dan meninjau bagaimana kami dapat membantu mereka dalam proses penggalangan dana melalui jaringan mitra legal dan venture capital (VC) kami di Indonesia,” tegas Viktor.

Asal tahu saja, pada tahun ini, sekitar 100 pengusaha, desainer, dan pengembang Indonesia berpartisipasi dalam Startup Weekend Jakarta di Greenhouse Cowork. Mereka berkumpul menjadi 14 tim berdasarkan ide-ide mereka untuk merancang model bisnis dan prototipe produk.

Untuk membantu membimbing mereka, para peserta juga menerima umpan balik dari sejumlah pengusaha sukses Indonesia dan internasional yang hadir sebagai mentor, termasuk:

●     Sukan Makmuri, Chief Technology & Operations Officer (CTOO) UangTeman,

●     Antoine Tyan, Head of Data di Pampers Asia Pacific,

●     Elisa Suteja, Deputy CEO Fore Coffee,

●     Anthony Reza Prasetya, CEO dan Co-Founder GetCRAFT,

●     Charlie Chandra, Founder Dedicated IT,

Related Posts
1 daripada 4,382

●     Kelvin Gani, General Manager of Product Moka POS,

●     Benedicto Haryono, CEO dan Co-Founder KoinWorks,

●     Yaumi Sugiharta, Entrepreneur in Residence di Antler,

●     Metha Trisnawati, Co-Founder Sayurbox,

●     Aurora Nia, Founder ANC Law Firm,

●     Mirza Saputra, Vice President of Finance and Investor Relations Jukir,

●     Thor Yumna, Co-Founder FORA Sustainable Forestry, and

●     Eileen Kamtawijoyo, COO dan Co-Founder Populix.

Sebagai contoh, Antoine Tyan, Head of Data di Pampers Asia Pacific, memberikan presentasi yang mengimbau para peserta bahwa kesuksesan profesional dimulai dari pertumbuhan pribadi dan pencapaian tujuan hidup diri mereka sendiri.

“80 persen orang gagal dalam resolusi mereka, seperti halnya 80 persen perusahaan gagal dalam inovasi mereka,” katanya.

Menurut Antoine – yang berencana menerbitkan buku tentang pengembangan diri dengan strategi bisnis pada paruh kedua tahun 2019 – salah satu cara bagi pengusaha untuk menghindari masalah ini adalah dengan meng-‘growth hack’ kehidupan mereka dan mulai mengidentifikasi area spesifik di mana mereka dapat tumbuh.

Di akhir acara, setiap tim mempresentasikan startup mereka kepada panel juri yang mengevaluasi kelayakan model bisnis mereka dan bagaimana mereka menjalankan strategi mereka. Panel ini terdiri dari lima pemain berpengalaman dalam ekosistem startup dan investasi termasuk:

●     Daniel Lin Wei, Executive Director FundedHere,

●     Aditya Kumar, Vice President of Investments Go-Ventures,

●     Ken Ratri Iswari, Founder dan CEO GeekHunter,

●     Aldi Hartanto, Head of Investments MDI Ventures, dan

●     Vanessa Tanuwijaya, Partner di PrepareLabs.

Para juri memilih tiga tim pemenang berdasarkan kriteria ini. Sebagai juara ketiga – dengan hadiah uang tunai Rp 2.500.000 (sekitar US $176) – adalah asa, sebuah platform yang bertujuan mendorong kesadaran kesehatan mental melalui menghubungkan pengguna dengan terapis dan psikolog.

Penghargaan kedua – dengan hadiah uang tunai Rp 5.000.000 (sekitar US $352) – diberikan pada Gerobak Sayur,sebuah startup yang mempromosikan distribusi makanan berkelanjutan dengan menyalurkan kembali produk segar dari supermarket ke penjual keliling tradisional.

Akhirnya, pemenang hadiah utama – dengan hadiah uang tunai Rp10.000.000 (sekitar US $705) – adalah Votogenic, sebuah platform yang menyediakan pilihan fotografer on-demand sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Selain itu, para peserta juga memilih pemenang People’s Choice berdasarkan preferensi mereka. Penghargaan ini diberikan kepada Wacana, sebuah “Tinder untuk profesional” yang bertujuan menggunakan tes kepribadian untuk menghubungkan individu-individu yang dapat mendukung pengembangan diri masing-masing.

Tinggalkan komen