Instituto Nebrija – Jakarta Rayakan Ulang Tahun yang Pertama
Jakartakita.com –– Instituto Nebrija – Jakarta, cabang dari Universitas Nebrija di Madrid, Spanyol, yang bernaung di bawah London School of Public Relations (LSPR) menggelar acara Malam Akbar atau Gran Noche 2019, Sabtu (29/6), di Prof. Dr. Djajusman Auditorium and Performance Hall, LSPR Kampus Sudirman Park.
Sejak membuka kelas bahasa Spanyol-nya yang pertama pada bulan April 2018, Nebrija telah memiliki 160 siswa dari level pemula hingga menengah dengan pengajar penutur asli dari Spanyol dan Amerika Latin.
Melansir siaran pers, Sabtu (29/6), Pilar Alcover, Direktur Pusat Studi Hispanik Universitas Nebrija, Madrid menyebutkan, ada banyak keuntungan yang bisa didapat masyarakat Indonesia dari belajar bahasa Spanyol.
“Bahasa Spanyol adalah bahasa dengan 480 juta penutur asli di dunia, terbanyak kedua setelah bahasa Mandarin, serta merupakan bahasa resmi di 21 negara dan 3 benua. Dari sudut pandang ini, berinvestasi dalam bahasa Spanyol berarti komitmen yang jelas terhadap keterbukaan ekonomi, sosial dan budaya untuk dunia yang semakin mengglobal,” tuturnya.
Hal ini juga yang menjadi alasan LSPR untuk menggandeng Nebrija sebagai rekanan strategik bidang akademis.
“Setahun sudah LSPR bekerjasama dengan Instituto Nebrija menyediakan kursus bahasa Spanyol. Hal ini sangat mendukung peningkatan kualitas mahasiswa/i LSPR supaya unggul dalam berkompetisi di era globalisasi. Bahasa adalah faktor penting untuk berkomunikasi dengan baik dan menghasilkan pengertian dua arah,” ujar Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR, Pendiri dan Direktur utama LSPR-Jakarta. “Saya berharap, selain misi kebudayaan, ke depannya LSPR dan Nebrija mampu berkomunikasi dalam lebih banyak hal, di antaranya membangun hubungan dengan lebih banyak pihak,” tambahnya.
Tidak hanya di kampus LSPR, antusiasme masyarakat Indonesia akan bahasa Spanyol dan budaya Hispanik juga terlihat dari kehadiran komunitas Dime ¿Por Qué? atau DxQ.
“Bahasa dan budaya adalah hal yang paling menarik untuk dipelajari oleh semua kalangan dari semua usia. Dalam wadah komunitas, proses belajar jadi lebih menyenangkan dan mudah. Apa lagi karakter budaya Hispanik begitu hangat dan meriah, mirip budaya Indonesia,” ujar Yoshi Sanjaya, Co-Founder Dime ¿Por Qué?.
Telah bekerja sama dengan Nebrija dalam berbagai kegiatan di dalam dan di luar kampus, kali ini DxQ menjadi tim penyelenggara Gran Noche 2019 bersama LSPR.
Kegiatan ini juga turut dimeriahkan oleh band dan dance team dari LSPR.
Acara ini meng-highlight pertunjukan tari dan kompetisi salsa dari The Ibero-American Association (AIA).
Para undangan juga berkesempatan menikmati hidangan khas Spanyol dan Indonesia, seperti tortilla aioli, gambas al ajillo, dan tampah jajanan pasar tradisional, yang disuguhi oleh restoran Por Qué No dan Vamonos Coworking.