Take a fresh look at your lifestyle.

Di Ajang SCG ASEAN Camp, Mahasiswa Indonesia Bagikan Konsep Pengolahan Limbah Tekstil

0 2,848

Tiket Pesawat Murah Airy

Jakartakita.com – SCG menggelar ASEAN Camp di Bangkok, Thailand. Rangkaian kegiatan yang digelar untuk yang pertama kalinya ini, berlangsung mulai dari kedatangan para peserta pada tanggal 22 Agustus dan akan berakhir pada tanggal 26 Agustus 2019.

Adapun para peserta ASEAN Camp berasal dari 7 negara dengan total 73 mahasiswa, 10 diantaranya berasal dari Indonesia.

Anusorn Potchanabanpot, Country Director SCG Indonesia mengungkapkan, ASEAN Camp adalah bentuk kontribusi SCG di bidang Pendidikan, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di negara tempatnya beroperasi. 

Lebih rinci dijelaskan, para peserta ASEAN Camp diharuskan memiliki sebuah proyek berkelompok seputar waste management yang berkaitan dengan ekonomi sirkular.

Proyek akan dipresentasikan di  hadapan peserta dari negara-negara lain pada hari terakhir rangkaian ASEAN Camp.

“ASEAN Camp menjadi wadah untuk berbagi ilmu dan pengetahuan serta meningkatkan skill dan pengalaman untuk bekal masa depan para mahasiswa penerima beasiswa dari SCG. ASEAN Camp adalah lanjutan dari program CSR unggulan SCG, yakni beasiswa Sharing the Dream. Untuk tingkat perguruan tinggi, beasiswa ini telah kami berikan sejak tahun 2018 kepada total 20  mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia, di mana 10 diantaranya menjadi peserta ASEAN Camp pada hari ini. ASEAN Camp diharapkan dapat melengkapi generasi muda Indonesia dengan ilmu pengetahuan dan mengasah jiwa kepemimpinan, networking, serta nilai-nilai yang penting dan berguna untuk bekal karir di masa depan,” ungkap Anusorn Potchanabanpot, dalam keterangan pers Jumat (23/8).

Ditambahkan, SCG juga memperkenalkan praktik SCG Circular Way kepada karyawannya untuk meningkatkan kesadaran dalam memaksimalkan penggunaan sumber daya secara berulang.

Perilaku sirkular ini sudah mulai diterapkan, misalnya dengan pemilahan sampah di kantor.

Lebih lanjut dikatakan, SCG percaya ekonomi sirkular adalah kunci untuk mencapai tujuan akhir perkembangan berkelanjutan, yang membutuhkan peran besar dari generasi muda dengan pendidikan yang mumpuni.

“SCG tidak ingin berhenti dengan memberikan bantuan pendidikan saja, kami ingin menularkan kesadaran akan pentingnya perilaku sirkular untuk dampak jangka panjang dan demi masa depan yang lebih baik. Melalui ASEAN Camp, kami mendukung para mahasiswa untuk berkontribusi pada lingkungan sekitar melalui konsep atau proyek pengembangan masyarakat yang memiliki dampak berkelanjutan bagi Indonesia,” ujar Anusorn.

Sementara itu, Afyan Cholil Asy’ari, mahasiswa ITB jurusan Kewirausahaan yang merupakan peserta ASEAN Camp asal Indonesia mengungkapkan, pengolahan limbah tekstil dan daur ulang pakaian bekas, menjadi proyek yang diiniasi oleh kelompok mahasiswa asal Indonesia dan diberi nama Retote Project.

“Lokasi proyek kami berada di Desa Padasuka, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung. Kami menemukan banyak sekali limbah tekstil berupa kain perca yang dibuang ke sungai Citarum dan tentu saja mencemari lingkungan. Kami mencoba mengajak warga sekitar untuk mengolah limbah tersebut, ditambah dengan bahan dari pakaian-pakaian yang sudah tak terpakai, menjadi aneka kreasi. Nantinya hasil kreasi ini akan dijual baik secara offline maupun online dan menjadi tambahan penghasilan bagi warga. Disitulah konsep ekonomi sirkular kami terapkan,” ungkap Afyan Cholil Asy’ari selaku Program Manajer Retote Project.

Related Posts
1 daripada 4,510

Selain dari Indonesia, peserta ASEAN Camp berasal dari negara-negara tempat SCG beroperasi, yakni Vietnam, Myanmar, Kamboja, Filipina, Laos, dan Thailand.

Adapun dalam 6 hari rangkaian ASEAN Camp, para peserta juga akan diajak berkunjung ke lokasi pabrik SCG, menengok komunitas binaan SCG, serta mengikuti sesi inspirasi dan workshop kepemimpinan.

Berikut adalah 10 mahasiswa Indonesia peserta ASEAN Camp:

Afyan Cholil As’Ari – Institut Teknologi Bandung

Akbar Ghifari – Institut Teknologi Bandung

Alfa Nadiya – Universitas Gajah Mada

Jejem Nurwahid – Universitas Pendidikan Indonesia

Mohamad Setiawan Novaldi – Institut Teknologi Bandung

Okta Widiawanti – UIN Sunan Gunung Djati

Rina Handayani – Universitas Pendidikan Indonesia

Rosadi Agung Nugraha – Institut Teknologi Bandung

Wanda Laras Farahdita – Universitas Diponegoro

Mila Melyco – Universitas Padjadjaran

Tinggalkan komen