Kolaborasi dengan Kemenkes Lawan Covid-19, HDI Donasikan 200 Box Propoelix
Jakartakita.com – Menanggapi imbauan Pemerintah RI kepada Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia (APSKI) untuk menjadi mitra pemerintah dalam menangani berbagai isu kesehatan, High Desert International (HDI), Perusahaan social network marketing penyedia produk-produk kesehatan yang efektif bagi kehidupan modern yang dinamis, langsung mengambil langkah nyata dengan mendonasikan 200 box Propoelix® (suplemen kesehatan berbasis propolis), salah satu produk unggulan HDI untuk pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Kemenkes RI akan memanfaatkan Propoelix® untuk diberikan kepada WNI yang tengah dikarantina di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu.
Penyerahan donasi oleh Brandon Chia, CEO dan Chairman HDI berlangsung hari ini, Rabu (04/03) di Aula Kemenkes RI dan diserahkan kepada Brigjen TNI (Purn) dr Alexander K S Ginting SpP FCCP, Staf Khusus Menteri Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI dengan disaksikan jajaran staf Kemenkes RI.
Dalam sambutannya, CEO dan Chairman HDI Brandon Chia menyatakan, bahwa donasi merupakan bentuk kepedulian HDI terhadap situasi yang terjadi saat ini.
“HDI berdiri pada nilai-nilai sosial yang tinggi, sehingga kami sangat terdorong untuk berkontribusi melindungi Indonesia dari COVID-19. Suplemen Propoelix® yang kami berikan sudah teruji klinis mampu mengembalikan daya tahan dan sistem kekebalan tubuh serta Propoelix® telah masuk dalam daftar MIMS (The Monthly Index of Medical Specialties), pusat informasi obat dan suplemen untuk dokter di Asia, Australia, Selandia Baru yang sudah lebih dari 50 tahun. Tentunya kami berharap suplemen ini bisa membantu mengembalikan sistem kekebalan dan daya tahan tubuh ODP dan PDP, sehingga mereka mampu melawan virus tersebut dan terhindar dari kematian,” jelas Brandon Chia, seperti dilansir dalam keterangan pers, Rabu (04/3).
Kementerian Kesehatan menyambut baik donasi dari perusahaan yang berdiri di Indonesia sejak 1993 tersebut.
Staf Khusus Menteri Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI Brigjen TNI (Purn) dr. Alexander K S Ginting SpP FCCP menjelaskan, pentingnya kolaborasi berbagai pihak untuk menangkal virus yang telah menjadi pandemi global ini.
“Kami di Kementerian terus melakukan upaya-upaya yang diperlukan untuk menjaga agar tidak terjadi penyebaran COVID-19 di Indonesia. Kami berharap, semua elemen masyarakat dapat memahami bahwa ini adalah pekerjaan kita bersama. Kami senang ada perusahaan yang memiliki kepedulian tinggi terhadap situasi genting yang kita hadapi sekarang. Semoga niat baik ini mampu memberikan secercah sinar harapan bagi kita untuk memberantas COVID-19 dan dampaknya,” ungkap dr. Alexander K S Ginting SpP FCCP.
COVID-19 hingga kini telah menginfeksi lebih dari 79.000 orang dan menewaskan lebih dari 2.900 orang di seluruh dunia sejak virus tersebut menyebar dari kota Wuhan, China sejak bulan Desember 2019.
Pemerintah Indonesia sendiri telah melakukan berbagai langkah antisipatif untuk mencegah penyebaran virus ini agar tidak masuk ke Indonesia, salah satunya dengan menjaga ketat 135 pintu masuk ke negara kita, baik di darat, laut, dan udara. Serta berbagai kegiatan edukasi masyarakat mengenai wabah ini.
Adapun Propoelix® merupakan suplemen untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh karena berfungsi sebagai imunomodulator, menurunkan tekanan darah, antimikroba, dan memiliki antioksidan yang tinggi.
Propoelix sendiri merupakan hasil ekstraksi dari propolis, bahan alami yang berasal dari lebah madu.
Uji klinis terhadap Propoelix® pada DBD telah dilakukan oleh tim dokter RSPAD yang menunjukkan hasil adanya peningkatan mekanisme pertahanan tubuh secara signifikan pada pasien yang mengonsumsi Propoelix®.
Selain itu, dalam penelitian lainnya terhadap Propoelix® yang dilakukan oleh tim peneliti dari FKUA dan RSUD Dr. Soetomo, menunjukkan manfaat klinis dan imunologis Propoelix® pada pasien HIV dengan CD4 dibawah 400.
Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Letjen TNI (Purn) Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad. (K) menegaskan kembali agar masyarakat tidak panik dan mulai menjalankan upaya-upaya yang sekarang bisa dilakukan untuk mencegah penularan virus COVID-19 ini.
“Dimulai dengan menjaga kebersihan personal dan memperkuat daya tahan tubuh, karena daya tahan tubuh adalah senjata utama mencegah penularan COVID-19. Tubuh memiliki sistem pertahanan mandiri, sebagai mekanisme alami untuk melawan masuknya benda asing dari luar, seperti virus, bakteri, jamur. Bila daya tahan tubuh lemah, maka virus, bakteri dan jamur akan mudah masuk,” papar Menkes.