Take a fresh look at your lifestyle.

Program Airy Community Jangkau Kawasan Danau Toba

0 14,156

Tiket Pesawat Murah Airy

foto : istimewa

Jakartakita.com – Airy, perusahaan Accommodation Network Operator (ANO) Indonesia yang dikelola sepenuhnya oleh anak bangsa, memperluas implementasi program Airy Community dengan menjangkau Kawasan Danau Toba, Sumatra Utara. 

Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Airy mendukung pemerintah dalam pengembangan 5 destinasi super-prioritas.

“Airy senantiasa berkontribusi aktif dalam memajukan pariwisata Indonesia, lebih-lebih di wilayah yang menjadi fokus utama pengembangan oleh pemerintah, termasuk Danau Toba. Karenanya, dengan keahlian Airy di ranah manajemen perhotelan ramah anggaran, kami akan mengambil peran di segmen Amenitas guna mendukung peningkatan mutu layanan berbagai rumah inap atau homestay di desa-desa wisata seputar Kawasan Danau Toba. Dengan mutu layanan yang lebih terstandarisasi, tentunya secara berkelanjutan akan berdampak positif pada perekonomian daerah tersebut,” jelas Louis Alfonso Kodoatie selaku CEO Airy Indonesia, saat mendampingi kunjungan Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima dari Kerajaan Belanda ke Danau Toba, Kamis (12/3) lalu. 

Melansir siaran pers, yang diterima Jakartakita.com, Selasa (17/3), disebutkan bahwa Airy Community merupakan platform pelatihan Airy untuk peningkatan kapabilitas tenaga kerja bidang pariwisata, khususnya perhotelan.

Related Posts
1 daripada 4,000

Sepanjang 2020 ini, Airy akan menjalankan Airy Community bersama berbagai instansi termasuk Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi beserta berbagai stakeholder terkait di 7 kabupaten sekitar Danau Toba. 

Adapun Danau Toba menjadi satu dari 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang telah ditetapkan Presiden Jokowi.

Bahkan, pemerintah lewat Kementerian PUPR memproyeksikan anggaran Rp 2,4 triliun pada 2020 untuk membangun sejumlah infrastruktur di wilayah Danau Toba.

Selain percepatan infrastruktur, pemerintah juga telah mencanangkan program pengembangan 3A (Atraksi, Aksesibilitas dan Amenitas) di kawasan tersebut. 

Tak terkecuali, penyiapan desa-desa wisata yang tersebar di sekitar Danau Toba.

Adapun penyediaan tempat penginapan atau homestay di desa-desa menjadi bentuk pemberdayaan masyarakat setempat. (Rully)


Tinggalkan komen