Take a fresh look at your lifestyle.

ITS Ciptakan Robot Pelayan Tangani Pasien Covid-19

0 3,435

Tiket Pesawat Murah Airy

foto : istimewa

Jakartakita.com – Tim dosen Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) melalui Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) bekerja sama dengan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) mengembangkan robot pelayan untuk meminalisir kontak tenaga medis saat menangani pasien Covid-19.

Dari ITS sendiri, dosen dari berbagai departemen bekerja sama untuk mengembangkan robot ini. Beberapa di antaranya, dari; Departemen Teknik Elektro, Departemen Teknik Komputer, dan Departemen Desain Komunikasi Visual.

Muhtadin ST. MT, salah satu tim dosen ITS menuturkan, hingga saat ini sudah ada puluhan tenaga medis di Indonesia yang tertular penyakit dari pasien Covid-19 dan beberapa di antaranya sampai meninggal dunia.

“ITS sendiri sudah dikenal dengan kemampuannya untuk mengembangkan teknologi robot, jadi kita bekerja sama dengan Unair untuk mengembangkan teknologi ini,” tutur dosen Teknik Komputer ini, dalam siaran pers, Jumat (10/4).

Lebih rinci dijelaskan, robot yang sedang dikembangkan ini, akan dioperasikan oleh tenaga medis dari jarak jauh untuk melakukan berbagai tugas, seperti; mengantarkan makanan, pakaian, serta peralatan lain yang dibutuhkan pasien. 

“Selain itu, bisa juga digunakan untuk mengecek kondisi visual menggunakan kamera yang dipasang di robot, dan juga untuk berkomunikasi dengan pasien menggunakan fitur audio yang ada,” jelasnya. 

Related Posts
1 daripada 1,751

Ditambahkan, sampai saat ini sudah ada satu robot yang merupakan modifikasi dari robot yang pernah dibuat oleh ITS dan sudah memasuki tahap uji coba. Beberapa robot yang lain masih dalam proses pembuatan mekanik dan elektroniknya. 

“Kira-kira dalam waktu satu minggu, robot yang lain sudah bisa masuk tahap uji coba,” ungkap lelaki kelahiran tahun 1981 ini.

Meski demikian, ia mengakui, banyak mengalami kendala dalam pengerjaan proyek yang telah berjalan selama dua minggu ini.

Antara lain; kurangnya finansial diakibatkan oleh belum adanya dana awal dari negara, dan akibat dari physical dan social distancing, yang menyebabkan tutupnya toko-toko mekanik dan elektronik. 

“Mahasiswa yang pulang ke kampung, dan tidak berani ke kampus karena adanya lockdown ITS juga membuat kami kekurangan sumber daya manusia,” tuturnya.

Rencananya, setelah robot untuk melakukan kebutuhan mendesak ini sudah bisa beroperasi dengan lancar, ITS akan mengembangkan robot yang bisa beroperasi tanpa perlu operator.

“Setelah kebutuhan yang mendesak ini terpenuhi, akan dibuat robot yang bisa otomatis melayani pasien,” pungkasnya. (Rully)


Tinggalkan komen