Take a fresh look at your lifestyle.

Goethe Institut Jakarta Undang Para Seniman Grafis Terpilih Untuk Proyek Komik Baru: “Movements and Moments — Feminist Generations”

0 2,867

Tiket Pesawat Murah Airy

foto : istimewa

Jakartakita.com – Pusat kebudayaan Jerman, Goethe-Institut mengundang seniman grafis perorangan atau seniman grafis yang berkolaborasi dengan penulis/pengarang/penyusun skenario sebagai satu kelompok untuk mengajukan proposal pembuatan komik baru mengenai gerakan dan aktivis feminis indigenous dari kawasan Selatan Global (Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Oseania).

Maksimal sepuluh cerita terpilih dalam proyek bertajuk “Movements and Moments – Feminist Generations” ini, akan dipublikasikan dalam sebuah antologi komik pada 2021.

Pelamar harus berasal dari kawasan Selatan Global atau bertempat tinggal setidaknya dua tahun di kawasan itu, serta memiliki kemampuan bahasa Inggris tingkat dasar.

Selain itu, pelamar mempunyai setidaknya lima karya komik yang sudah terbit atau pun karya atau monograf di bidang sosiologi/politik/feminisme/penelitian/sastra dalam bentuk cetak dan online (termasuk media sosial).

Pengajuan proposal dimulai sejak 15 Juli 2020. Tenggat pengajuan proposal ialah 31 Agustus 2020 pada pukul 23:59 WIB.

Related Posts
1 daripada 3,389

Melansir siaran pers, Kamis (16/7), disebutkan bahwa proyek “Movements and Moments – Feminist Generations” yang diprakarsai Goethe Institut Jakarta ini didasari sedikitnya informasi mengenai gerakan feminisme dan aktivisnya di kawasan Selatan Global yang dimuat di basis data pengetahuan besar seperti Wikipedia.

Di daerah asal masing-masing pun, para aktivis feminis tersebut beserta gerakan mereka seringkali tidak diarsipkan dengan memadai karena keterbatasan sumber daya atau karena tuntutan mereka tidak menjadi tema pembicaraan.

Proyek ini bertujuan mengangkat kisah, aktivisme, dan para pelaku yang kurang terekspos ini dengan menyajikan kisah hidup mereka dalam bentuk komik yang mudah dipahami.

Dengan menekankan perspektif feminis indigenous, yang sering berkaitan dengan pergulatan dekolonial dan pendekatan emansipatoris terhadap cara hidup lestari, proyek ini ingin menyoroti salah satu aspek protes feminis yang luput dari perhatian.

Selain itu, proyek ini juga bermaksud menggali bagaimana caranya agar perjuangan yang acap kali terabaikan ini dapat menjadi pembanding bagi gerakan feminis di seluruh dunia.

Menurut Maya, pimpinan proyek “Movements and Moments – Feminist Generations” dan Koordinator Program Budaya Goethe-Institut Jakarta, dengan menerbitkan kisah-kisah dari berbagai benua ini dan menempatkan semuanya dalam dialog, Goethe-Institut berharap dapat membangkitkan minat untuk mengarsipkan dan memediasi upaya-upaya feminis non-Barat.

“Goethe-Institut mencari proposal yang menyajikan kisah biografi aktivis terkemuka atau narasi suatu gerakan secara keseluruhan. Kami juga menyambut proposal yang dapat dipahami masyarakat luas dengan menggunakan komik sebagai alat untuk testimoni, pendidikan, dan aktivisme,” tandasnya.


Tinggalkan komen