Survei : 84% Konsumen di Indonesia Mau Menonton Iklan Dengan Imbalan Video Streaming Gratis
Jakartakita.com – Connected TV (CTV) telah marak ditemui di Indonesia.
Sebanyak tujuh dari 10 konsumen memiliki akses CTV, dan 92% konsumen yang disurvei semakin sering menonton konten streaming saat pembatasan sosial diterapkan akibat pandemi COVID-19.
Baru-baru ini, Integral Ad Science (IAS), pemimpin global di sektor verifikasi iklan digital, merilis hasil survei yang berjudul “Streaming wars- The Impact of Stay-at-Home Behaviours on CTV” (Persaingan layanan streaming—Dampak Aktivitas di Rumah terhadap CTV).
Laporan survei ini mengungkapkan, perangkat seluler menjadi medium yang paling digemari di Indonesia.
Sebanyak 76% konsumen memakai perangkat seluler untuk menonton video lewat internet, sementara, 29% konsumen memilih CTV.
Mereka semakin menyukai konten streaming, baik layanan berlangganan dan didukung iklan.
Sebanyak 89% konsumen di Indonesia kian sering menonton streaming gratis di tengah pembatasan sosial akibat COVID-19, sedangkan, 83% di antaranya memilih layanan streaming berlangganan.
Sebanyak 8 dari 10 responden mau menonton iklan dengan imbalan video streaming gratis.
Untuk itu, kualitas, konteks, dan relevansi iklan termasuk aspek-aspek penting yang meningkatkan interaksi konsumen.
Menanggapi kualitas dan relevansi iklan saat menonton video lewat internet, hampir 6 dari 10 responden lebih menyukai iklan bermutu tinggi (penayangan iklan dalam kondisi yang baik) ketika mereka menonton konten video streaming gratis.
Sementara, hampir setengah responden (56%) berkata bahwa iklan harus relevan dengan konten yang ditontonnya.
Konteks iklan dalam konten streaming dapat mempertahankan perhatian konsumen.
Adapun mayoritas konsumen yang diwawancarai (75%) akan menonton iklan hingga selesai jika relevan dengan konten yang ingin disaksikannya.
“Konsumen Indonesia sangat menyukai konten streaming yang didukung iklan (8 dari 10 orang). Kalangan pemasar harus menjalankan strategi context control yang tepat sehingga iklan relevan dengan konsumen. Menurut laporan survei tersebut, iklan-iklan dengan konteks yang relevan ditonton hingga selesai oleh 75% konsumen. Musim belanja segera tiba, dan kami memperkirakan belanja iklan di perangkat seluler serta CTV akan melonjak pada triwulan keempat. Para pengiklan di Indonesia telah dianjurkan untuk memiliki strategi mitigasi atas tindak penipuan iklan (ad fraud) saat melakukan pembelian iklan pada perangkat seluler dan CTV, serta memanfaatkan viewability dan context control. Kami memiliki solusi-solusi tersebut, dan menjalin kerja sama dengan para pengiklan di Indonesia,” ungkap Laura Quigley, SVP, Asia Pasifik, IAS seperti dilansir dalam siaran pers, Kamis (03/9).