Gandeng Asparnas & Brabus, GSUI Gelar Ekspedisi Kebangsaan Dari Sabang – Merauke
Jakartakita.com – Gerakan Seribu Untuk Indonesia (GSUI) mencanangkan sebuah gerakan untuk memperingati 75 Tahun Kemerdekaan RI, yang diwujudkan dalam bentuk Ekspedisi Kebangsaan Dari Sabang Hingga Merauke sekaligus menyambut peringatan 100 Tahun Kemerdekaan RI. Dalam kegiatan ini, GSUI bersinergi dengan Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas) dan Komunitas Brabus.
Tahun ini, GSUI memulai ekspedisi kebangsaan yang dinamakan Hadir Untuk Negeri 2020 (HUI 2020) pada wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Muhanta Hatta selaku Ketua GSUI mengatakan, ekspedisi ini adalah untuk memunculkan semangat bangkit bagi para pelaku bisnis di Dunia Pariwisata domestik dan UMKM pendukungnya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
“Menyambut 75 tahun kemerdekaan RI, GSUI akan melaksanakan ekspedisi dari Sabang sampai Maureke. Namun karena waktu tidak berpihak pada kita, karena pandemi Covid-19, GSUI memulai ekspedisi kebangsaan HUI 2020 pada wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah yang akan dimulai pada 5 Oktober 2020 hingga 11 Oktober 2020 dengan teknis perjalanan melalui darat dengan tiga mobil dan mengikuti peraturan protokol kesehatan,” ucap Muhanto Hatta dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/10/20).
Dijelaskan, metoda yang ditempuh adalah dengan mendatangi, menggali sisi lain keunikan pariwisatanya dan kemudian memberitakan liputan tersebut kepada dunia melalui media masa dan media sosial.
Adapun Titik Singgah HUI 2020 yaitu Kasepuhan Cirebon, Kasepuhan Cipta Gelar, Cilacap, Sragen, Magelang hingga Surakarta.
Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas) Dr. Ngadiman SH, SE, Msi mengungkapkan, pada ekspedisi ini, Tim Perjalanan HUI yang dibentuk akan menyusuri sejumlah titik singgah yang penuh dengan kearifan lokal dan mewakili kriteria dasar yang ditentukan, diantaranya tentang: Pembangunan Desa, Ketahanan Nasional, (Mulai dari Ketahanan Pangan hingga ketahanan sumber daya energy), Peran BUMN & BUMD, Pendidikan Umum, Ekonomi Kerakyatan, Sosial, Budaya, Tempat Bersejarah, hingga Potensi pariwisata yang belum populer.
“Dampak yang diharapkan dari gerakan dan kegiatan HUI ini diantaranya, munculnya kegiatan serupa yang dilakukan oleh komunitas kecil maupun besar dengan mendatangi obyek wisata lokal dengan penerapan protokol kesehatan yang memadai, sehingga ekosistem pariwisata lokal di Indonesia yang sebelumnya merupakan salah satu penyumbang terbesar bagi APBD dan APBN dapat kembali pulih bahkan meningkat tajam,” jelas Dr. Ngadiman.
“Ini cara kita membangkitkan kecintaan terhadap produk lokal, saat ini kita di banded negara lain, sekarang kita yang banded mereka dengan membeli produk hasil karya anak bangsa,” tambah Dr. Ngadiman.
“Kita buktikan pada dunia, Indonesia bisa lebih hebat setelah pandemi nanti. Kita bisa lebih baik dari negara lain, lebih baik dari siapapun. Dengan mengajak semua Komunitas, kita sama – sama mewujudkan mimpi besar untuk Indonesia Maju,” sambung Kris Tjantra, perwakilan dari Brabus (salah satu perusahaan otomotif).
Dalam kesempatan ini, GSUI juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama sama mendukung gagasan gerakan menggali potensi tersembunyi di Nusantara, sebagai salah satu kekuatan dahsyat menuju Indonesia Maju. (Edi Triyono)