Bosan Main Sinetron, Indra Brugman Kini Bisnis Cafe ‘Kopibrug’
Jakartakita.com – Nama Indra Brugman seakan menghilang dari hingar bingar dunia hiburan tanah air.
Padahal sebelumnya, pesinetron ini banyak diharapkan menjadi aktor yang bakal meramaikan film-film layar lebar.
Ini karena kemampuan aktingnya sudah teruji berkat ratusan judul sinetron yang telah dibintanginya.
Yang terlama adalah sinetron serial Jinny oh Jinny di stasiun televisi RCTI.
“Saya memang lagi jenuh main sinetron. Enggak ada yang menantang tawarannya. Sutradara yang nanganin juga tahunya cuma action dan cut doang. Makanya saya beralih ke bidang usaha lain,” kata Indra saat ditemui di cafe-nya, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (23/3).
Indra kini membuka kedai kopi atau bahasa kerennya café, yang diberi nama Kopibrug, yang diambil dari nama keluarganya, Bruggman.
“Inilah bidang yang kini saya tekuni. Setelah sebelumnya saya bisnis busana muslim bersama keluarga. Di sini saya benar-benar mencurahkan pikiran dan tenaga serta tabungan saya. Saya butuh doa dan dukungan dari semua yang dulu menjadi penggemar saya,” ucap Indra.
Di Kopibrug, Indra menawarkan konsep ngariung (Bahasa Sunda; berkumpul).
“Kalau jenis minuman, mungkin sama dengan cafe-cafe lainnya. Yang membedakan adalah disini suasananya ngariung. Tempat berkumpul bagi teman, sahabat dan keluarga. Makanya disini terdapat beberapa ruang untuk privat dan juga ruang terbuka,” jelas aktor kelahiran Tasikmalaya, 8 Mei 1981 ini.
Meski begitu, di Kopibrug juga menyediakan makanan khas, yakni nasi lemak.
“Ini sebagai bentuk penghormatan saya untuk ibu saya yang belum lama wafat. Sebab, kami sekeluarga menjadikan nasi lemak buatan ibu saya ini makanan favorit karena memang rasanya yang enak dan campuran sayur dan dagingnya yang komplit. Pokoknya ini makanan yang luar biasa,” tuturnya berpromosi.
Untuk menambah hangat suasana, setiap hari ada musik akustik listrik mulai pukul 16.00 hingga pk 21.00 WIB. Sengaja dipilih musik akustik agar pengunjung tetap dapat ngobrol dan tidak terganggu dengan musik yang keras.
Adapun hal yang unik yang bisa ditemui di Kopibrug adalah sebagian besar furniture di cafe berkapasitas 300 kursi ini adalah buatan tangan Indra Brugman sendiri.
“Beneran ini saya buat sendiri. Memang tidak serapih buatan tukang mebel, tapi lumayanlah. Sekedar menyalurkan hobi bertukang. Dan sekaligus menghemat pengeluaran untuk membeli furniture,” katanya sambil tertawa.
Di masa pandemi seperti sekarang ini, Kopibrug buka mulai pukul 09.00 hingga 21.00.
“Di sini, kita ikuti prokes secara ketat kok. Baik dari pengecekan suhu, pemakaian masker, pencucian tangan, menjaga jarak, dan juga jam buka. Pokoknya aman deh,” imbuhnya.
Indra menyadari betul bahwa usaha dengan investasi yang lumayan ini bukan sekedar sambilan atau jual namanya yang masih populer hingga kini.
Makanya, Indra mengaku terus ada mulai dari cafe buka hingga tutup.
“Jadi, kalau mau ketemu saya, gampang kok. Datang aja ke Kopibrug. Kita ngariung bareng di sini,” tandasnya. (Edi Triyono)