Take a fresh look at your lifestyle.

Tingkatkan Kesadaran Lingkungan, Levi’s Luncurkan Kampanye ‘Buy Better, Wear Longer’

0 3,531

Tiket Pesawat Murah Airy

foto : istimewa

Jakartakita.com – Krisis iklim adalah ancaman terbesar yang dihadapi diberbagai belahan dunia.

Terkait hal itu, brand fashion legendaris, Levi’s meluncurkan kampanye baru musim semi bertajuk “Buy Better, Wear Longer” yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan menunjukkan tanggung jawab bersama akan dampak lingkungan dari produksi dan konsumsi pakaian.

Kampanye ini menampilkan sekelompok pelaku perubahan yang menginspirasi seperti: Jaden Smith, Xiye Bastida, Melati Wijsen, Xiuhtezcatl, Emma Chamberlain, dan Marcus Rashford MBE. 

Kampanye iklan global multi-platform ini juga memadukan komitmen Levi’s untuk membuat pakaian berkualitas yang dapat bertahan selama beberapa generasi dengan semangat enam ikon dan aktivis yang aktif pada isu-isu penting untuk masa depan planet kita.

“Pada akhirnya, denim Levi’s bertujuan untuk dipakai dari generasi ke generasi, bukan di berbagai musim. Jadi, kami juga menggunakan kampanye ini untuk mendorong konsumen agar lebih berhati-hati dalam memilih pakaian mereka: untuk memakai setiap item lebih lama, misalnya, untuk membeli pakaian second hand, atau menggunakan Tailor Shops di dalam toko kami untuk memperpanjang masa pakai pakaian mereka,” kata Jennifer Sey selaku Brand President Levi’s dalam siaran pers, Senin (26/4).

“Sebagai perusahaan pelopor yang bercita-cita untuk menghadirkan solusi lingkungan yang inventif ke market, kami melihat suara kami pada para perwakilan pemimpin muda ini. Perubahan akan datang jika kita semua bekerja sama dan kita dengan senang hati bermitra dengan mereka untuk mengurangi dampak kolektif kita terhadap planet ini,” sambungnya.

Related Posts
1 daripada 4,305

Selain beberapa ikon tersebut, tiga aktivis muda juga ikut berpartisipasi: Melati Wijsen, wirausahawan sosial Indonesia berusia 20 tahun, ikut mendirikan organisasi nirlaba yang berhasil mengkampanyekan larangan kantong plastik di Bali pada tahun 2019 dan fokusnya sekarang adalah pada pemberdayaan kaum muda.

Selain itu, Xiye Bastida, lahir dan besar di San Pedro Tultepec, Meksiko, sebuah kota yang dilanda kekeringan dan banjir, mengetahui secara langsung apa yang dapat dibawa oleh perubahan iklim dan turun ke jalan untuk memperjuangkan masa depan planet yang lebih baik.

Juga aktivis Indigenous climate dan artis hip-hop, Xiuhtezcatl yang telah menghasilkan lagu seperti “What the Frack” dan “Speak for the Trees,” di mana ia memadukan musik dengan keadilan lingkungan.

“Krisis iklim adalah ancaman terbesar yang kami hadapi, tetapi ini juga merupakan peluang terbesar kami untuk bergerak maju,” ujar Xiye Bastida.

Selanjutnya, Melati Wijsen wirausahawan sosial asal Indonesia yang merepresentasikan suara generasi muda bahwa anak muda bisa mengakselerasi perubahan. Melati telah mendirikan Bye Bye Plastic Bags bersama adik perempuannya dan telah memimpin gerakan yang digerakkan oleh kaum muda sejak 2013. Melati yang lahir dan besar di Bali, selalu berada dekat dengan alam, ketika dia menyadari semua tentang polusi plastik, dia tidak percaya ini terjadi di sekitarnya. Dia percaya bahwa seseorang harus melakukan sesuatu. Jadi, dia bertindak dengan memulai BBPB (Bye Bye Plastic Bag) tanpa sebuah rencana yang jelas di awal, hanya karena dia ingin melindungi rumah dimana tempat dia tinggal.

“Saya percaya anak muda dapat membuat perbedaan bahkan jika itu melalui tindakan kecil seperti mengurangi mencuci jeans atau membeli pakaian bekas dengan tujuan karena semua tindakan kecil itu bisa menjadi berarti. Jadi itulah mengapa kami akan bekerja dengan Levi’s dalam memobilisasi aktivis pemuda lainnya dan memberdayakan mereka pada Gen Z yang mungkin tidak tahu langkah pertama yang dapat mereka ambil sendiri untuk melawan perubahan iklim,” tutur Melati Wijsen.

Sekedar informasi, kampanye ‘Buy Better, Wear Longer’ akan dilakukan di semua platform Levi’s digital, sosial, dan broadcast secara global dalam upaya untuk menyebarkan pesan ini secara luas, dan sebagai pengingat bahwa masa depan yang berkelanjutan adalah masa depan perusahaan dan konsumen di seluruh dunia yang berkumpul untuk memikirkan kembali mengenai fashion. (Rully)

Tinggalkan komen