Penuhi Kebutuhan Pasar, KIIC Siapkan Lahan Baru dengan Nilai Investasi Mencapai ± Rp1 Triliun
Jakartakita.com – Kawasan industri KIIC (Karawang International Industrial City), pengembang dan pengelola Kawasan Industri di Karawang, saat ini sedang menyiapkan lahan baru seluas 105 hektare, yang merupakan bagian dari total area ± 1.500 hektare.
Nilai investasi dari perluasan area tersebut mencapai ± Rp1 triliun.
Perluasan tersebut ditandai dengan pelaksanaan acara groundbreaking ceremony pada Selasa (12/10) sebagai simbol akan dimulainya pengembangan dan pembangunan di area perluasan tersebut.
Acara tersebut dihadiri oleh Cellica Nurrachadiana (Bupati Karawang), H. Aep Syaepuloh, S.E (Wakil Bupati Karawang), M. Yamaguchi (Presiden Direktur KIIC), Sanny Iskandar (Direktur KIIC), Koichi Yano (Perwakilan ITOCHU Corporation), serta Hongky J. Nantung (CEO Commercial National Sinar Mas Land).
Dalam keterangan pers, Selasa (12/10), Direktur KIIC, Sanny Iskandar mengungkapkan, bahwa pengembangan area baru ini tidak terlepas dari transformasi dunia usaha yang saat ini mulai menuju digitalisasi ekonomi. Sehingga, sektor-sektor usaha tentunya akan terus berkembang mengikuti trend ini.
“Permintaan akan lahan industri juga cukup tinggi terutama industri seperti data center, electric vehicle, komponen pendukungnya, industri rantai pasok bagi e-commerce, dan sebagainya. Oleh karena itu, perluasan ini adalah bagian dari upaya KIIC guna menangkap momentum tersebut,” jelas Sanny.
KIIC merupakan proyek joint venture antara Sinar Mas Land dengan ITOCHU Corporation dari Jepang dan telah bekerja sama selama 30 tahun untuk mengembangkan kawasan industri di Karawang.
Proyek tersebut menerima penganugerahan penghargaan sebagai “Kawasan Industri Terbaik” dari Kementerian Perindustrian.
KIIC juga telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001 (Quality), ISO 14001 (Environment), ISO 45001 (Health & Safety) serta pada tahun 2020 lalu telah mendapatkan status Biru pada Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Berstatus sebagai Objek Vital Nasional (OVNI), kami mengutamakan layanan dan keamanan berinvestasi bagi para tenant. Melalui perluasan lahan ini, KIIC optimis mampu mencapai target penjualan sebesar ± Rp750 miliar di tahun 2022. Di area 105 Hektar yang baru ini, KIIC sudah dapat menerima investor,” tambah Sanny.
Kawasan Industri berkelas internasional ini juga didukung dengan lokasi yang strategis dan dapat diakses langsung dari Pintu Tol Karawang Barat 2.
KIIC memiliki infrastruktur dan fasilitas yang sangat komprehensif guna mendukung keberlangsungan investasi salah salah satunya adalah tersedianya fasilitas Environmental Laboratory yang dapat melakukan uji sampel air limbah para tenant.
KIIC dikembangkan dengan konsep Kawasan Industri yang menggabungkan kegiatan industri manufaktur dan fasilitas yang terkait langsung dengan industri (rental warehouse, rental factory and office, commercial area, dsb) dimana kegiatan tersebut tidak bercampur dengan pengembangan area permukiman. Terdapat sejumlah perusahaan yang telah mempercayakan investasinya di KIIC diantaranya Toyota, Yamaha, P&G, Philip Morris, Ajinomoto, Sharp, hingga Kao.
KIIC juga didukung dengan infrastruktur yang canggih sebagai kesiapan dalam memasuki era Industry 4.0, diantaranya:
1.Power Supply dengan kapasitas 540 MVA, dapat ditingkatkan hingga 660 MVA.
2.Sistem Pengelolaan Air Bersih dengan kapasitas 35.000 m3/hari, dapat ditingkatkan hingga 45.000 m3/hari.
3.Sistem Pengelolaan Air Limbah dengan kapasitas 36.000 m3/hari, dapat ditingkatkan hingga 45.000 m3/hari.
4.Smart Water Meter System yang digunakan untuk pencatatan volume penggunaan air Tenant melalui aplikasi IoT.
5.Sistem Jaringan CCTV yang terkoneksi dengan Kepolisian setempat.
6.Jaringan fiber optic.
7.Penerapan sistem koordinat global untuk kemudahan penyewa/investor melacak lokasi secara online.
8.Smart Street Light yang menggunakan Sistem Cloud.