Pabrik Ajinomoto Terapkan Beragam Cara untuk Capai ‘Zero Waste’
Jakartakita.com – Pabrik-pabrik modern dewasa ini turut berperan aktif dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan sumber daya alam melalui proses produksi yang sesuai dengan prinsip-prinsip berkelanjutan (sustainable).
Seperti halnya yang dilakukan PT Ajinomoto Indonesia yang menerapkan proses produksi yang ramah lingkungan.
Dalam siaran pers, Sabtu (08/1), Yudho Koesbandryo, Factory Manager sekaligus Direktur PT Ajinomoto Indonesia mengungkapkan bahwa pabrik Ajinomoto di Mojokerto telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai Zero Waste yang merupakan upaya meminimalkan dan mengurangi pencemaran lingkungan hingga ke titik nol.
Berbagai upaya yang dilakukan, meliputi; pengurangan emisi karbon, pengurangan konsumsi air, penerapan Bio-Cycle & Eco-Activity yang menghasilkan co-product seperti pupuk AJIFOL, AMINA, bahan baku pakan ternak FML, dan peningkatan pengelolaan air limbah supaya ketika disalurkan ke Sungai Brantas, kualitas airnya menjadi lebih baik dan bersih.
“Selain mengolah produk samping (by product) cair dari hasil produksi MSG, kami di Agriculture Development (Agri Dev) Department juga bertanggung jawab untuk mengolah by product dalam bentuk padat serta beberapa sampah domestik lainnya menjadi pembenah tanah GCC Mix, material pakan ternak TRITAN, dan beberapa co-product lainnya yang mempunyai nilai jual,” terang Yudho Koesbandryo.
Ditambahkan, selain proses pembuatan co-product yang menerapkan Bio-Cycle & Eco-Activity, PT Ajinomoto Indonesia juga banyak menerapkan aktivitas produksi yang ramah lingkungan seperti pengurangan 38.500 ton emisi karbon (CO2) dengan berbagai cara, seperti; mengurangi konsumsi bahan bakar seluruh transportasi di tempat kerja, memangkas penggunaan tenaga listrik, dan mengatasi kebocoran uap pada peralatan produksi.
“Kami mempunyai target mengurangi 180.000 ton CO2 pada tahun 2023,” tegas Yudho.
Lebih lanjut diungkapkan, PT Ajinomoto Indonesia juga berkomitmen mendukung pelestarian lingkungan dengan mengurangi penggunaan air hingga 35% dengan melakukan penghematan melalui peningkatan kualitas air (water treatment) di setiap aktivitas produksi.
Komitmen ini juga sebagai wujud partisipasi dalam mensukseskan program pelestarian lingkungan hidup dari Pemerintah Indonesia dan seiring dengan cita-cita Ajinomoto Co., Inc untuk mengurangi dampak lingkungan hingga 50%.
Langkah ini juga bertujuan untuk menjaga ketersediaan air dalam skala regional, sehingga dapat membantu mengatasi keterbatasan sumber daya air akibat peningkatan konsumsi air terutama pada saat masa pandemi.
“Kami aktif mengerjakan kegiatan reduce, reuse, recovery, dan recycle untuk penggunaan air di setiap aktivitas yang ada. Hal ini cukup menggembirakan, karena meski dengan mengurangi penggunaan air hingga 35%, kemampuan produksi MSG (Monosodium Glutamat) dan seasoning lain, masih bisa meningkat,” ungkap Yudho.
Melalui langkah-langkah tersebut, lanjutnya, PT Ajinomoto Indonesia berharap dapat menginspirasi banyak pihak untuk melakukan gerakan lainnya yang bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan.
“PT Ajinomoto Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, dengan meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan keluarga Indonesia melalui produk dan layanan yang berkualitas tinggi,” tandas Yudho. (Henry)