UKM Pencak Silat Universitas Pertamina Raih Prestasi Di Ajang Kejuaraan Internasional Pencak Silat Paku Bumi Open IX
Jakartakita.com – Berbagai tatanan kehidupan sosial masyarakat berubah sejak pandemi Covid-19.
Anjuran untuk membatasi mobilisasi di luar ruangan, misalnya, membuat masyarakat terbatas dalam melakukan aktivitas fisik. Termasuk aktivitas pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler yang semula dilaksanakan secara tatap muka.
Survey yang dilakukan kepada 3.500 mahasiswa/i di delapan negara menunjukkan, bahwa selama pandemi, responden mengalami pengurangan aktivitas fisik ringan antara 32,5 hingga 365,5 persen. Sementara aktivitas fisik sedang berkurang antara 14 hingga 59,7 persen.
Adapun aktivitas fisik berat berkurang antara 2,9 sampai 52,8 persen. Hal ini menyebabkan perilaku kurang gerak (sedentary behavior) di kalangan mahasiswa/i meningkat selama pandemi. (López-Valenciano A, Suárez-Iglesias D, Sanchez-Lastra MA and Ayán C. 2021)
Menyikapi hal ini, guna melawan rasa malas gerak (mager), dengan memanfaatkan aplikasi pertemuan virtual, anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pencak Silat Universitas Pertamina terus konsisten melakukan latihan selama pandemi.
Bahkan, di tengah kondisi pandemi yang telah berlangsung selama dua tahun terakhir, tim UKM Pencak Silat secara aktif terus berpartisipasi dalam setiap event kejuaraan.
Tak jarang, mereka memboyong kemenangan.
Yang teranyar, tiga anggota UKM Pencak Silat berhasil membawa pulang mendali dari Kejuaraan Internasional Pencak Silat Paku Bumi Open IX yang diselenggarakan oleh Perguruan Pencak Silat Paku Bumi.
Ketiga mahasiswa tersebut, adalah; Muhammad Feri Edo Ardiansyah yang meraih Juara 1 Tanding Kelas C Dewasa Putra, Muhammad Dafa Pramudya yang meraih Juara 2 Tanding Kelas A Dewasa Putra, dan Muhammad Maulana Juhdan yang meraih Juara 2 Tanding Kelas D Dewasa Putra.
“Persiapan dimulai sejak satu bulan sebelum kejuaraan. Tim secara rutin melakukan latihan fisik dengan memanfaatkan aplikasi video conference. Latihan dilakukan hampir setiap hari dengan durasi rata-rata 30 menit per satu kali latihan. Barulah dua minggu sebelum kejuaraan, tim fokus pada materi yang akan dinilai dalam kejuaraan,” beber Muhammad Dafa Pramudya, seperti dilansir dalam siaran pers, Selasa (8/3).
Meskipun ia dan kedua rekannya berada di lokasi yang berjauhan, Dafa mengungkapkan, tim selalu berupaya melakukan latihan tatap muka 2 hingga 3 kali dalam seminggu.
Dukungan yang maksimal dari kampus, baik dari segi pembinaan maupun penyediaan alat latihan, diakui Dafa dan tim, sangat membantu mereka untuk berlatih secara optimal.
Dafa dan tim berharap, kemenangan ini dapat memotivasi rekan-rekan mahasiswa lainnya untuk terus mengukir prestasi akademik dan non-akademik meski di tengah pandemi.
Dengan menjuarai ajang olahraga internasional ini, Dafa juga ingin agar masyarakat, khususnya civitas academica Universitas Pertamina tetap menjaga kebugaran dan kesehatan selama pandemi.
“Dengan memanfaatkan teknologi seperti aplikasi video conference, atau menonton video latihan sederhana di media sosial, kita tetap bisa mendapatkan manfaat dari melakukan aktivitas fisik di luar ruangan. Kuncinya adalah konsisten. Luangkan waktu sedikitnya 15 menit setiap harinya, atau minimal dua kali dalam seminggu, untuk berolahraga di rumah agar kesehatan selalu terjaga dan terhindar dari perilaku mager,” tandas Dafa. (Edi Triyono)