Enam Mahasiswa Universitas Pertamina Ciptakan Inovasi Teh Talua Instan
Jakartakita.com – Di acara peringatan Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) atau World Egg Day (WED) 2022 yang digelar baru-baru ini, Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Audy Joinaldy mengungkapkan, bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat akan mempopulerkan berbagai kuliner khas daerah berbahan dasar ayam dan telur. Salah satunya adalah teh Talua.
Minuman khas Minang berbahan dasar teh, telur, dan jeruk nipis ini, terkenal akan khasiatnya dalam meningkatkan stamina tubuh.
Tak heran, jika minuman ini banyak dikonsumsi untuk menangkal berbagai penyakit.
Meski pembuatannya terkesan sederhana, sebagian orang kesulitan untuk menghilangkan bau amis pada minuman yang berasal dari telur mentah.
Menyikapi hal tersebut, kelompok bisnis rintisan (startup) beranggotakan enam mahasiswa Universitas Pertamina (UPER), mengembangkan produk teh talua instan pertama di Indonesia.
Keenam mahasiswa penerima Beasiswa UPER asal SMAN 1 Sumatera Barat tersebut, adalah: Zikri Anugrah Harahap (Program Studi Teknik Perminyakan); Muhammad Irsyad (Teknik Logistik); M. Fadillah Jonia Putra (Teknik Mesin); Wike Elannisah (Ilmu Kimia); Rahma Audia Pertiwi (Teknik Lingkungan); dan Widian Wardina (Teknik Geologi).
Dengan dukungan penuh dari kampus, kelompok bisnis rintisan mahasiswa ini berhasil mendapat bantuan permodalan dan pembinaan dalam dua program sekaligus. Yakni Program Inkubasi Bisnis UPER dan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2022 besutan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).
Menurut Zikri selaku pendiri usaha, produk kuliner teh Talua instan ini adalah yang pertama di Indonesia.
“Usaha ini sebetulnya sudah saya dirikan pada tahun 2020 lalu, saat menginjak bangku SMA. Namun, pada saat itu belum banyak peluang yang dapat saya manfaatkan untuk mengembangkan usaha. Beruntungnya, saya berkuliah di UPER, sehingga bisa mendapatkan akses bantuan pembinaan dan permodalan mencapai hingga 22 juta rupiah,” ungkap Zikri dalam wawancara daring, Senin (01/08/2022).
Pada saat pengembangan produk, dikatakan Zikri, tak kurang dari seratus bungkus teh Talua instan telah ia uji cobakan kepada keluarga, guru, dan teman di sekolahnya.
“Respon mereka pada saat itu sangat positif. Bahkan mengatakan, bahwa produk yang saya kembangkan ini meskipun praktis dan instan, namun tidak menghilangkan cita rasa dari teh Talua,” terang mahasiswa yang memiliki ketertarikan di bidang kuliner tersebut.
Adapun Irsyad selaku ketua tim mengungkapkan, selain diproduksi dalam jumlah masif, produk teh yang diberi label ‘TEH TELOR’ tersebut, sedang mengajukan berbagai perizinan administrasi untuk dapat dijual secara legal. “Nomor Induk berusaha (NIB) sudah kami kantongi. Saat ini, dibantu kampus, kami sedang dalam proses pengajuan dokumen Pajak, PIRT, Sertifikat Halal MUI, BPOM, dan HAKI,” tutur Irsyad.
Asal tahu saja, di Universitas Pertamina (UPER), dukungan terhadap pengembangan usaha mahasiswa diberikan secara penuh melalui berbagai program. Salah satunya, melalui progam Inkubasi Bisnis.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Pertamina, Budi W. Soetjipto, Ph.D mengatakan, setidaknya 42 kelompok bisnis rintisan mahasiswa telah mendapat bantuan pembinaan dan pendanaan dari kampus.
“Kami juga senantiasa mendorong kelompok bisnis rintisan mahasiswa untuk mendapatkan bantuan akses permodalan dan pembinaan dari mitra eksternal, misalnya yang sudah berjalan, Kemenpora dan Kemdikbudristek,” ungkap Budi. (Edi Triyono)