Take a fresh look at your lifestyle.

Bank DBS Indonesia, Blibli & Magalarva Berkolaborasi Olah 13 Ton Sampah Makanan Menjadi Pakan Ternak

0 2,011

Tiket Pesawat Murah Airy

foto : istimewa

Jakartakita.com – Bank DBS Indonesia, Blibli, dan Magalarva berkolaborasi melalui kampanye ‘More sustainability actions, less waste’.

Aksi ini diluncurkan seiring dengan semangat untuk mendukung Indonesia yang berkelanjutan.

Kampanye ini merupakan bagian dari gerakan #MakanTanpaSisa yang telah dijalankan oleh Bank DBS Indonesia sejak tahun 2020 dan kali ini dengan mengolah makanan kedaluwarsa agar tidak berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) guna menciptakan lingkungan yang berkelanjutan.

Dalam kolaborasi ini, Magalarva mengumpulkan makanan kedaluwarsa yang berada di gudang Blibli untuk diolah menjadi pakan ternak.

Bank DBS Indonesia berperan sebagai fasilitator yang menghubungkan Blibli dengan Magalarva sebagai wirausaha sosial mitra dari DBS Foundation.

Peresmian kerja sama ini dihadiri oleh Head of Group Marketing Strategic & Communications, PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika, Senior Vice President Operations – Logistic & Warehouse, Blibli, Bayu Sudjono, dan Founder & CEO Magalarva, Rendria Labde.

“Bank DBS Indonesia terus berupaya menciptakan dampak jangka panjang demi keberlanjutan lingkungan. Sejalan dengan pilar keberlanjutan kami, yaitu Impact Beyond Banking, Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk menjalankan bisnis dengan agenda keberlanjutan melalui kolaborasi bersama para pelaku industri dan organisasi pegiat lingkungan yang memiliki visi serupa. Kami percaya setiap pihak memainkan peran yang sama pentingnya dalam bersama-sama mengurangi sampah makanan yang berdampak buruk bagi pemanasan global. Bekerja sama dengan mitra-mitra strategis memberikan kami harapan bahwa kami berada di jalur yang tepat untuk mengurangi dampak emisi karbon demi menuju Indonesia yang lebih berkelanjutan,” terang Head of Group Marketing Strategic & Communications, PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika seperti dilansir dalam siaran pers, Rabu (07/9).

Di kesempatan yang sama, Senior Vice President Operations – Logistic & Warehouse, Blibli Bayu Sudjono menyampaikan, melalui kolaborasi ini, Blibli menyerahkan makanan berlebih yang sudah kedaluwarsa berupa bahan pangan (groceries) termasuk makanan dalam kemasan seperti biskuit, sereal, mie instan, tepung bumbu, saos, kental manis, teh, kopi, susu bubuk, susu cair, dan bahan olahan dan lainnya.

Bahan pangan yang telah kedaluwarsa ini akan diangkut secara berkala oleh Magalarva dari tiga gudang Blibli yang berlokasi di Bogor, Tangerang, dan Bekasi untuk kemudian diolah menjadi pakan ternak ikan dan udang.

Tidak hanya menyelamatkan sekitar 13 ton sampah makanan, kolaborasi ini dapat menghasilkan pakan ternak sebesar lima ton yang akan diserap oleh para pembudidaya ikan dan udang di Indonesia.

“Sejalan dengan Aksi Cinta Bumi yang dimiliki oleh Blibli, kami menyambut baik kerja sama pendaurulangan limbah makanan ini menjadi pakan ternak, sehingga dapat memberikan manfaat bagi para pembudidaya ikan dan udang di Indonesia. Selain itu, pengelolaan limbah makanan ini juga turut mengoptimalkan penyimpanan barang di gudang Blibli sehingga lebih efisien. Kolaborasi Blibli bersama Bank DBS Indonesia dalam gerakan #MakanTanpaSisa ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat luas dalam menerapkan gaya hidup eco-conscious,” jelasnya.

Related Posts
1 daripada 4,403

Sementara itu, sebagai mitra dalam kerja sama ini, Magalarva merupakan wirausaha sosial yang bergerak di bidang pakan ternak berkelanjutan dengan mengolah limbah organik menggunakan larva Black Soldier Fly sehingga berkontribusi pada ekonomi sirkular.

Black Soldier Fly Larvae (BSFL) merupakan sumber protein yang lebih berkelanjutan dan efisien.

Magalarva memiliki beberapa produk seperti protein serangga untuk pakan ternak, minyak serangga, dan pupuk organik.

“Kolaborasi pengolahan sampah makanan bersama Bank DBS Indonesia dan Blibli adalah langkah baik untuk penyelamatan lingkungan. Sejak berdiri pada tahun 2017, Magalarva bergerak untuk menutup lingkaran konsumsi dengan menghilangkan penumpukan sampah organik untuk masa depan yang lebih berkelanjutan. Kini, setiap harinya kami bisa mengolah setidaknya 10 ton sampah makanan di Indonesia menjadi produk berkelanjutan, seperti pakan ternak ikan dan udang. Lewat kolaborasi ini, Magalarva berharap akan ada semakin banyak pihak yang sadar akan pentingnya pengolahan limbah makanan,” tutur Founder & CEO Magalarva, Rendria Labde.

Data dari Waste4Change tahun 2021 menyebutkan, angka kapasitas penampungan di seluruh TPA di Indonesia hampir penuh.

Hal ini dipicu oleh masyarakat Indonesia yang membuang sampah makanan setidaknya sebesar 23-48 juta ton per tahun.

Adapun DKI Jakarta menjadi wilayah dengan tingkat pembuangan sampah tertinggi di Indonesia, yaitu sebesar 455,3 juta m3/tahun dan menyumbang hampir 28% dari total seluruh sampah di provinsi Indonesia.

Sementara itu, Bank DBS Indonesia sebagai bank yang digerakkan oleh tujuan positif terus mencanangkan berbagai program untuk mengurangi sampah makanan di Indonesia melalui kampanye #MakanTanpaSisa.

Sejak diluncurkan tahun 2020, gerakan #MakanTanpaSisa oleh Bank DBS Indonesia telah menyumbang lebih dari 43 ton makanan dan pengelolaan limbah organik sebagai aksi nyata untuk meningkatkan kesejahteraan lingkungan dan masyarakat.

Di tahun 2021, gerakan #MakanTanpaSisa telah menyumbang 20 ton, dan di tahun 2022 menargetkan sumbangan food impact sebesar 26 ton.

Gerakan ini terus dilakukan dan dikembangkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai dampak limbah makanan dan mengurangi limbah makanan yang dihasilkan, juga untuk memberikan dampak baik kepada lingkungan dalam jangka panjang melalui pengelolaan bisnis yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Bank DBS Indonesia menargetkan tambahan sebesar 26 ton food impact pada tahun 2022.

Keseluruhan kampanye ‘More sustainability actions, less waste’ adalah upaya Bank DBS Indonesia untuk menggandeng perusahaan dan mitra-mitra lainnya, mengajak menjaga keberlanjutan lingkungan dan masyarakat sehingga membuatnya ‘More like an eco-warrior, less like a bank’.

Tinggalkan komen