Take a fresh look at your lifestyle.

Jaga Kelestarian Alam di Destinasi Wisata, Injourney Implementasikan Green Energy Lewat Anak Usaha

0 1,567

Tiket Pesawat Murah Airy

foto : dok. Injourney

Jakartakita.com – PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau Injourney berkomitmen untuk mengimplementasikan berbagai program energi hijau (green energy) di berbagai destinasi pariwisata.

Komitmen ini merupakan upaya untuk terus menjaga kelestarian alam dan juga mendukung pertumbuhan berkelanjutan di sektor pariwisata.

Untuk mewujudkan implementasi green energy di sektor pariwisata, Injourney berkolaborasi erat dengan seluruh pihak, termasuk anak perusahaan.

Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata Injourney, Maya Watono menjelaskan, keterlibatan yang aktif ini merupakan hal yang penting untuk mengakselerasi transisi menuju energi terbarukan dan ramah lingkungan.

Program green energy ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap presidensi G20 Indonesia khususnya dalam mencapai cita-cita net zero emission (NZE) pada tahun 2060.

“Penggunaan energi konvensional menghasilkan emisi karbon yang tinggi dan berkontribusi pada perubahan iklim yang berakibat buruk pada alam. Injourney dan anak perusahaannya berupaya maksimal untuk berkontribusi aktif dalam menjaga pertumbuhan sektor pariwisata yang berkelanjutan sekaligus melindungi ekosistem yang ada di sekitar lokasi wisata dari dampak negatif yang dihasilkan oleh energi konvensional. Kami berharap, kontribusi dan kolaborasi yang diberikan dapat membantu upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan lingkungan dan melestarikan alam di Indonesia,” jelas Maya, seperti dilansir dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, baru-baru ini.

Sejauh ini, terdapat berbagai implementasi green energy yang dilakukan Injourney melalui anak-anak perusahaannya, yaitu;

PT Angkasa Pura I saat ini tengah membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar.

Pada tahap awal, PT Angkasa Pura I melalui Angkasa Pura Property membangun PLTS berupa 288 unit solar panel system dengan kapasitas 155 kilo watt.

PLTS ini akan dibangun dan menyuplai energi di gedung parkir internasional, domestik, dan pintu tol Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Selain di Bandara I Gusti Ngurah Rai, pembangunan PLTS juga dilakukan di Bandara Internasional Yogyakarta, Kulonprogo.

Anak perusahaan Injourney lainnya, yaitu PT Angkasa Pura II menargetkan 20 bandara yang dikelolanya dapat menggunakan PLTS pada tahun 2025.

Untuk mewujudkan target ini, Angkasa Pura II telah memiliki master plan pengembangan eco airport tahun 2021-2030.

Master plan ini merupakan upaya dari Angkasa Pura II untuk mewujudkan smart & connected airport.

Diharapkan implementasi master plan ini dapat meningkatkan daya saing sekaligus mengurangi emisi karbon yang dihasilkan bandara.

Selain itu, lima destinasi pariwisata unggulan, yaitu; Kawasan Candi Borobudur, Kawasan Candi Prambanan, Bali, Lombok, dan Labuan Bajo juga menjadi fokus dari implementasi energi terbarukan.

Sebanyak 27 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) telah dibangun di kelima destinasi unggulan pariwisata tersebut.

Selanjutnya, The Nusa Dua yang dikelola oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai lokasi utama perhelatan G20 telah memiliki 15 unit SPKLU.

Related Posts
1 daripada 3,237

Dengan adanya SPKLU ini, diharapkan dapat mengakselerasi perkembangan ekosistem kendaraan listrik dan juga mempercepat upaya transisi energi bersih di Indonesia.

Lebih lanjut, ITDC juga memiliki program untuk mendukung green energy di lokasi pariwisata. Hal ini diwujudkan melalui penggunaan buggy sebagai kendaraan operasional.

ITDC juga bekerjasama dengan Toyota dalam menyediakan moda transportasi yang ramah lingkungan berupa Electric Vehicle (EV) Smart Mobility Project atau mobil elektrik.

Saat ini, tersedia 20 unit Toyota COMS (1 penumpang), 5 unit Toyota C+pod (2 penumpang), dan 5 unit Toyota Prius (4 penumpang), yang bisa digunakan oleh pengunjung tidak hanya di dalam kawasan The Nusa Dua saja, namun sampai ke area Tanjung Benoa dan Jimbaran, sesuai rekomendasi tim operasional Toyota saat pengunjung melakukan pemesanan.

Selain di Bali, berbagai proyek green energy juga difokuskan di berbagai destinasi unggulan wisata lainnya.

Langkah ini dilakukan sebagai bentuk pemerataan implementasi green energy di Indonesia dan mendukung pertumbuhan lima destinasi wisata unggulan tersebut. “Selain itu, proyek energi hijau ini diharapkan dapat menjadi showcase kolaborasi erat seluruh pihak untuk mendorong terwujudnya kelestarian lingkungan yang berkelanjutan,” ujar Maya.

Destinasi wisata yang juga menerapkan green energy adalah Sarinah.

Sarinah memiliki berbagai program yang fokus terhadap konsep ramah lingkungan.

Beberapa program tersebut misalnya mengganti kantong plastik dengan paper bag, mengedepankan konsep bisnis 3P (people, profit, dan planet), mendorong para mitra menggunakan pewarna alami, dan mendukung penggunaan sedotan sekali pakai yang berbahan ramah lingkungan.

Maya menjelaskan selain program-program di atas, Sarinah juga menjalin kerjasama dengan desainer dalam negeri untuk mendorong gerakan remake dan reuse dalam program sustainable fashion.

“Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan terhadap produk fashion terus mengalami peningkatan. Selain itu, trend di dunia fashion yang cepat mengalami perubahan memicu konsumen untuk bersikap konsumtif. Sikap konsumtif inilah yang berupaya kita hindari dan kami lakukan melalui program sustainable fashion,” jelas Maya.

Saat ini, di Sarinah terdapat beberapa mitra yang mendukung sustainable fashion. Mitra-mitra tersebut antara lain Torajamelo, Noesa, dan KaInd.

“Kami akan terus bekerjasama dengan mitra-mitra dalam negeri untuk menjadikan sustainable fashion sebagai salah satu tren baru dalam dunia fashion. Upaya ini tentunya merupakan dukungan kami kepada pemerintah dalam mewujudkan penggunaan sustainable and environmental-friendly product sehingga dapat mengurangi potensi kerusakan pada lingkungan,” ungkap Maya.

PT Hotel Indonesia Natour (HIN) juga berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan di hotel-hotel yang dikelolanya.

HIN melalui jaringan hotelnya memiliki kampanye happy planet yang bertujuan untuk menjaga kelestarian sumber daya alam.

Program happy planet mengajak tamu hotel untuk kembali menggunakan handuk yang sudah dipakai sehingga dapat mengurangi air yang digunakan untuk mencuci handuk yang hanya digunakan satu kali.

Anak usaha Injourney lainnya, yaitu PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) juga menghadirkan konsep green energy di lokasi wisata yang dikelolanya yaitu Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Hal ini diwujudkan dengan pengembangan transportasi berbasis listrik, yaitu Tram Mover yang merupakan hasil kerjasama dengan PT INKA.

Kolaborasi TWC dan PT INKA diharapkan dapat mendorong implementasi transportasi berbasis energi terbarukan di destinasidestinasi wisata lainnya. Injourney berharap, melalui implementasi energi terbarukan yang dilakukan anak perusahaannya dapat mendukung upaya pelestarian lingkungan dan memelihara ekosistem alam Indonesia.

Dengan demikian, perubahan iklim yang berdampak buruk pada keberlangsungan ekosistem di Indonesia dapat dicegah.

Tinggalkan komen