Take a fresh look at your lifestyle.

Startup Data DNA, Asa Ren Raih Pendanaan Tahap Awal Senilai US$ 8.15 Miliar untuk Membangun Database DNA Populasi Indonesia

0 2,122

Tiket Pesawat Murah Airy

foto : ilustrasi (ist)

Jakartakita.com – Asa Ren, startup data DNA di Indonesia mengumumkan pendanaan baru tahap awal sebesar US$ 8,15 Juta yang dipimpin oleh investor dari Silicon Valley USA, Top Harvest dan Marcy Venture Partners, serta Kejora Capital (Kejora-SBI Orbit Fund dan Orbit Capital Malaysia).

Pencapaian pendanaan ini oversubscribed atau melebihi target awal perusahaan, dimana putaran pendanaan ini juga diikuti oleh investor global dan lokal, seperti Northstar Ventures, Naya Capital, Marcy Venture Partners, PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk, dan beberapa angel investor lainnya.

Masih merupakan bagian dari proses pendanaan ini, Managing Partner Kejora Capital, Andy Zain dan CEO dari InterBIO, Irawan Mulyadi, akan bergabung dalam dewan direksi perusahaan.

“Perusahaan kami berterima kasih atas kepercayaan para investor dalam pendanaan ini. Untuk mendapatkan kepercayaan oleh mitra terkemuka dan investor-investor global adalah suatu kehormatan bagi Asa Ren. Hal ini juga merupakan batu loncatan yang besar dalam capaian perkembangan industri genomik dan kesehatan di Indonesia. Perusahaan kami akan terus berfokus untuk membangun industri ini bersama dengan mitra kami,” terang Founder dan CEO Asa Ren, Aloysius Liang, seperti dilansir dalam keterangan pers, Kamis (09/2).

Di kesempatan yang sama, Founder dari Top Harvest Capital, Adam Ghobarah mengungkapkan, “Dengan positioning yang unik, Asa Ren dapat menggerakan industri genomik dalam skala besar untuk populasi Indonesia. Kerjasama yang mereka lakukan, kapabilitas laboratorium yang mereka miliki, dan target yang mereka tuju menjadi poin unggul yang kami lihat dari perusahaan ini.”

Asal tahu saja, belum lama ini, Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mengungkapkan, bahwa lebih dari 70% kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan deteksi dini melalui profil DNA masing-masing individu, termasuk diabetes, jantung, stroke, dan kanker.

Namun, hanya 17% dari total pengeluaran anggaran kesehatan yang dialokasikan untuk melakukan pencegahan penyakit. 

Related Posts
1 daripada 4,033

Adapun Asa Ren berusaha untuk menawarkan solusi dengan menyediakan data kesehatan, nutrisi, dan data bioinformatika yang komprehensif di Indonesia untuk masyarakat, sekaligus menjadi perusahaan DNA pertama yang melakukan seluruh proses analisisnya di dalam negeri untuk menjamin privasi data dari user.

Sementara itu, dengan pendanaan ini, Asa Ren bermaksud untuk melakukan inovasi dalam industri kesehatan Indonesia melalui data genomik guna mempercepat perkembangan teknologi penemuan obat dan perawatan kesehatan yang disesuaikan dengan profil genetik setiap individu.

Saat ini, Asa Ren menyediakan aksesibilitas tes DNA langsung pada konsumen dengan menawarkan lebih dari 360 laporan – termasuk risiko kesehatan (predisposed risk), informasi keturunan (ancestry), dan report lainnya untuk orang dewasa hingga anak-anak.

Asa Ren juga akan menggunakan pendanaan ini untuk memperluas upayanya dalam memperdalam kemampuan digitalnya, mengembangkan bioinformatika klinis, paspor kesehatan elektronik, dan database clinico-genomic yang berfokus pada penyakit tidak menular.

Selain itu, Asa Ren juga menambahkan layanan diagnosa medis dan melengkapi profil data kesehatan para pelanggan.

Di sisi lain, Asa Ren telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan lebih dari 47 mitra rumah sakit dan klinik, serta menargetkan pengembangan ke lebih dari 60 mitra pada tahun 2023 ini.

Kedepannya, perusahaan berharap dapat menghadirkan inovasi dan terobosan baru untuk ekosistem kesehatan di Indonesia.

“Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di Asia Tenggara dengan lebih dari 1.300 kelompok etnis.Hal ini membuka peluang untuk inovasi dalam bidang kesehatan melalui penelitian genetik. Kami percaya kehadiran Asa Ren akan mempercepat inovasi ini,” terang Andy Zain, selaku Founder dan Managing Partner Kejora Capital.

Tinggalkan komen