Bangun Peluang Usaha Melalui Produk dari Kain Perca, LSPR Gelar ‘Perca Fest’
Jakartakita.com – Kampung Perca, Sindangsari, Bogor Timur dikenal sebagai pengrajin produk berbahan dasar kain perca (sisa kain).
Produk yang dihasilkan seperti baju, rok, tas, dompet, tempat tisu, lap tangan gantung, keset, buku tulis, sajadah travel, dan berbagai macam aksesoris lainnya. Kampung Perca juga memproduksi produk khas Sunda, yaitu Totopong dan Pangsi.
Produk ini dibuat dari kumpulan potongan kain perca yang dibentuk menjadi pola yang unik, menarik, bermanfaat dan memiliki nilai jual.
Untuk memperkenalkan produk-produk yang dihasilkan oleh Kampung Perca, mahasiswa LSPR mengadakan kegiatan bertajuk “Perca Fest”, yang merupakan singkatan dari Perca Festival yang digelar pada tanggal 25 Juni 2023 di Kampung Perca, Sindangsari, Bogor Timur.
“Harapan saya, semoga kegiatan yang diselenggarakan oleh mahasiswa LSPR jurusan Public Relations & Digital Communication (PRDC) ini, bisa menjadi motivasi, khususnya bagi para ibu di Kampung Perca dan seluruh warga Sindang Sari pada umumnya untuk semakin memperkenalkan produk kerajinan Perca, sehingga terbangun peluang usaha bagi masyarakat setempat,” terang Ibu Nining selaku Ketua PKK Desa Sindangsari, seperti dilansir dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Senin (26/6).
“Perca festival juga bisa menumbuhkan ide-ide, gagasan serta inovasi yang bisa lebih memajukan Kampung Perca. Selain itu, kegiatan ini dapat memperkenalkan produk-produk Kampung Perca lebih luas lagi,” lanjutnya.
Sebagai kegiatan pertama, dimulai dengan penampilan tari Tunggul Kawung dari Kampung Seni Edas sebagai peresmian dibukanya acara Perca Fest.
Selanjutnya, terdapat kegiatan mini talkshow dengan tema “Pentingnya Mendukung Pengelolaan Limbah Perca” yang dihadiri oleh Eny Wulan selaku pembina pengrajin Kampung Perca dan Adrie Basuki Fashion Designer, local brand yang pernah berkolaborasi dengan Kampung Perca.
Mini talkshow dimaksudkan agar masyarakat mengetahui potensi yang dimiliki Kampung Perca, sehingga tertarik dan ikut serta dalam pengelolaan Kampung Perca.
Juga turut hadir, Walikota Bogor, Bima Arya yang memberi kata sambutan dalam kegiatan Perca Festival.
“Kampung Perca sangat keren karena mampu untuk berkolaborasi dengan mahasiswa LSPR dalam menyelenggarakan Perca Festival. Sesungguhnya, saya berterimakasih kepada LSPR dan semuanya, karena sudah membuat event seperti ini, dan selanjutnya diharapkan untuk lebih sering mengadakan acara seperti ini,” jelas Bima.
“Dengan adanya acara seperti ini akan membuka ladang rejeki khususnya untuk para UMKM. Harapannya, untuk kedepannya semoga eksistensi dari Kampung Perca semakin terkenal di seluruh Indonesia,” jelasnya lagi.
Selanjutnya, juga berlangsung lomba Fashion Show yang diikuti oleh masyarakat Kampung Perca dengan menampilkan hasil kerajinan produk Kampung Perca. Selain itu, juga dilangsungkan Fashion Shock dengan melibatkan mahasiswa LSPR sebagai model, dimana menampilkan produk hasil kolaborasi antara Kampung Perca dengan Handayani Geulis.
Kegiatan ini dinamakan Fashion Shock karena pada mulanya masyarakat tidak mengetahui adanya kegiatan Fashion Shock.
Selain itu, terdapat lomba fotografi yang dapat diikuti oleh masyarakat umum dan bazar UMKM yang diikuti oleh masyarakat Kampung Perca yang memiliki usaha.
Hiburan lain yang digelar yaitu bernyanyi bersama pengunjung dengan salah satu panitia dari Perca Fest.
Adapun kegiatan Perca Fest merupakan salah satu projek yang diberikan oleh empat dosen Public Relations dengan mata kuliah, seperti; Creative Production and Publicity, Public Relations Communication Technique, Community Development dan Public Relations Program an Evaluation.
Tujuannya adalah, untuk membuat mahasiswa siap, memiliki skill dan pengalaman sebelum terjun langsung ke dalam dunia kerja.