Take a fresh look at your lifestyle.

Pepsodent Hadirkan Teknologi ‘Sensitive Mineral Expert’ Di Produk Terbarunya

0 5,119

Tiket Pesawat Murah Airy

foto : ilustrasi (ist)

Jakartakita.com – Menurut studi IPSOS tahun 2018, 1 dari 5 orang Indonesia menderita gigi sensitif.

Sayangnya, baru 7% yang merawatnya dengan menggunakan pasta gigi khusus gigi sensitif.

Hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat Indonesia yang masih rendah akan permasalahan gigi sensitif.

Menyikapi kondisi tersebut, PT Unilever Indonesia, Tbk., melalui produk Pepsodent memperkenalkan teknologi terkininya yaitu, Active Remin ComplexTM pada varian Sensitivity Treatment terbarunya.

Inovasi terbaru dari Pepsodent ini, dipercaya dapat mengembalikan lapisan mineral alami pada gigi untuk menggantikan mineral yang terkikis dan hilang, yang merupakan salah satu penyebab gigi sensitif.  

“Kehadiran Sensitive Mineral Expert by Pepsodent Sensitivity Treatment menegaskan komitmen Pepsodent untuk menjaga dan merawat kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia, termasuk mengedukasi tentang masalah gigi sensitif dan salah satu penyebabnya yaitu kondisi dentin yang terbuka, akibat hilangnya mineral pada gigi. Penggunaan Sensitive Mineral Expert by Pepsodent, Sensitivity Treatment secara rutin sesuai anjuran dapat mengembalikan mineral yang hilang pada gigi dan mencegah ngilu datang kembali dengan pemakaian secara teratur,” ujar Fiona Anjani Foebe, Head of Marketing Oral Care PT Unilever Indonesia, Tbk di acara peluncuran Pepsodent Active Remin ComplexTM yang disiarkan secara virtual, Rabu (31/3).

Related Posts
1 daripada 3,855

Lebih rinci dijelaskan, ketika merawat gigi sensitif akibat tubulus dentin yang terbuka, kandungan Active Remin ComplexTM pada Sensitive Mineral Expert, bekerja sempurna dalam 7 hari pemakaian. Pada hari pertama pemakaian, tubulus dentin akan tertutup sekitar 75-80%.

Pada hari ke-3 tubulus dentin tertutup 100%, dan pada hari ke-7, lapisan mineral stabil yang terbentuk akan memberikan penutupan sempurna pada tubulus dentin. Ini dapat efektif ketika melakukan penyikatan setiap hari, sehingga lapisan mineral mengalami penebalan.

“Kami berharap, terobosan terbaru yang kami lakukan untuk memberikan solusi permasalahan gigi sensitif, dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui kesehatan gigi dan mulut yang lebih baik, serta meningkatkan kesadaran untuk terus menerus merawat gigi sensitif. Edukasi terkait gigi sensitif juga terus kami lakukan, dengan memberikan materi edukasi seputar gigi sensitif beserta produk dalam Dentist Contact Program yang bekerjasama dengan lebih dari 15,000 dokter gigi di seluruh Indonesia. Program ini telah sukses menjangkau jutaan masyarakat di Indonesia, sejak diinisiasi pada tahun 2012. Kembalikan senyum bebas gigi sensitif, dengan kekuatan mineral,” ungkap Fiona. 

Di kesempatan yang sama, drg. Ratu Mirah Afifah GCClinDent MDSc, Head of Sustainable Living Beauty & Home Care and Personal Care, Unilever Indonesia Foundation mengungkapkan, bahwa gigi sensitif dapat dicegah dan dirawat dengan cara mengembalikan mineral yang hilang pada gigi. 

“Mineral merupakan salah satu elemen utama yang ada pada gigi dan penting untuk pembentukan kesehatan gigi. Bahkan, email yang menjadi lapisan terluar gigi memiliki persentase mineral terbesar, dibanding bagian tubuh lainnya yaitu 95%. Inilah mengapa, peran mineral terhadap kesehatan gigi amatlah penting. Mineral pada gigi yang kerap terkikis akibat gaya hidup sehari-hari, dapat dikembalikan ke kristal HA melalui proses remineralisasi. Adapun remineralisasi adalah proses penggantian kalsium dan fosfat (yang mulai terkikis pada email gigi). Proses ini juga berkontribusi dalam pemulihan kekuatan dan fungsi dalam struktur gigi. Kandungan Active Remin ComplexTM yang merupakan inovasi terbaru dari Pepsodent, dapat membantu proses remineralisasi, dengan cara membentuk lapisan mineral alami untuk menggantikan mineral yang terkikis dan hilang, penyebab gigi sensitif,” jelasnya.

Dia menambahkan, beberapa faktor penyebab menghilangnya mineral atau demineralisasi pada gigi acapkali datang dari aktivitas dan gaya hidup sehari-hari, seperti pola makan, bertambahnya usia, faktor hormon saat masa kehamilan, termasuk cara menyikat gigi yang salah atau terlalu kuat. Akibatnya gigi memiliki sensitivitas tinggi terhadap panas, dingin, ataupun tekanan. 

“Banyak masyarakat yang belum menyadari bahwa mengonsumsi makanan sehat, bukan berarti terhindar dari gigi sensitif. Pilihan makanan sehat seperti tomat, lemon, jeruk, cuka, ataupun salad dressing, termasuk minuman dari campuran air putih dan buah-buahan yang direndam (infuse water), tinggi akan asam sehingga berpotensi sebagai salah satu faktor yang memicu timbulnya demineralisasi, sehingga timbul permasalahan gigi sensitif. Perlu diperhatikan, mineral yang hilang pada gigi tidak dapat dibentuk secara alami oleh tubuh kita. Diperlukan bantuan dari luar agar proses remineralisasi terjadi,” tandasnya. (Rully)


Tinggalkan komen