Jakartakita.com – AXA Financial Indonesia mencatat kinerja keuangan yang kuat di tahun 2021 dengan memprioritaskan pada manajemen risiko dan efisiensi biaya untuk mempertahankan kinerja bisnis perusahaan yang kuat dalam menghadapi gangguan bisnis.
Seiring adanya gelombang kedua pandemi COVID-19 dan ketidakpastian yang terjadi pada tahun 2021, perusahaan mencatatkan total aset sebesar Rp6,45 triliun dan mempertahankan posisi RBC sebesar 406%, di mana dalam bisnis asuransi jiwa konvensional masih berada di atas minimum persyaratan rasio solvabilitas 120% yang diterapkan oleh OJK.
Pada tahun 2021, perusahaan juga menunjukkan total pendapatan yang stabil dengan premi sebesar Rp1,32 triliun. AXA Financial Indonesia berhasil membukukan laba bersih perusahaan setelah pajak sebesar Rp125,9 miliar.
Kinerja positif ini didorong oleh pembaruan (renewal) polis dan persistensi nasabah yang kuat, didukung juga oleh keberhasilan perusahaan dalam manajemen risiko dan efisiensi biaya.
Terkait unit usaha syariah, perusahaan mampu mempertahankan pendapatan premi yang stabil sebesar Rp2,5 miliar dan RBC sebesar 9,431%.
Sepanjang tahun 2021, AXA Financial Indonesia telah membayarkan total klaim sebesar Rp450 miliar termasuk di antaranya Rp167,5 miliar yang terkait COVID-19 sebagai komitmen perusahaan untuk memberikan perlindungan lebih kepada nasabah di tengah situasi pandemi.
“AXA Financial Indonesia terus mencatatkan hasil kinerja yang solid di tahun 2021. Kinerja keuangan diperkuat dengan penerapan strategi korporasi yang fokus pada seluruh aspek perusahaan dan pada transformasi. Kami telah memperkuat strategi yang mengandalkan akses yang lebih luas kepada nasabah, serta meningkatkan layanan kami kepada nasabah, tenaga pemasaran dan karyawan. Kami telah bekerja secara sistematis pada dasar-dasar bisnis dengan tetap memperluas ke area baru, juga segmen nasabah baru dengan fokus membangun kekuatan tenaga pemasar yang profesional dan meningkatkan proposisi dengan memperluas rangkaian produk termasuk produk asuransi jiwa tradisional dan peluncuran portal digital bagi nasabah,” ungkap Niharika Yadav, Presiden Direktur AXA Financial Indonesia di jakarta, Rabu (13/4).
Di kesempatan yang sama, Bukit Rahardjo, Chief Financial Officer AXA Financial Indonesia menambahkan, “Kinerja keuangan AXA Financial Indonesia yang solid menunjukkan keberhasilan strategi perusahaan dalam menjaga kepercayaan nasabah, manajemen risiko, dan efisiensi biaya. Strategi ini berhasil dengan ditunjukkan pada angka net profit perusahaan dan rasio solvabilitas yang kuat.”
Sementara itu, sebagai bagian dari kelanjutan strategi perusahaan payer to partner, AXA Financial Indonesia juga melakukan berbagai inisiatif bagi nasabah. Pada tahun 2021 AXA Financial Indonesia meluncurkan Emma, platform digital untuk asuransi dalam memberikan kemudahan akses pada fungsi-fungsi penting pengelolaan polis dan layanan kesehatan.
Layanan digital telah menjadi penting dalam memenuhi kebutuhan nasabah untuk tetap terhubung dengan perusahaan asuransi kapanpun mereka membutuhkannya. Hal ini menjadi dasar bagi AXA untuk mengembangkan portal digital nasabah, Emma, yang memberikan kemudahan akses bagi nasabah untuk mengelola polisnya.
AXA Financial Indonesia juga memperluas rangkaian produk mulai dari produk asuransi kesehatan hingga asuransi jiwa tradisional.
Untuk memperluas akses kepada nasabah, AXA Financial Indonesia memperkuat kemitraan dengan Good Doctor sebagai mitra layanan kesehatan digital sekaligus saluran distribusi alternatif dalam menyediakan produk asuransi kesehatan.
Untuk mempertahankan kuatnya jalur distribusi, selama tahun 2021, AXA Financial Indonesia tetap aktif merekrut agen baru sebanyak lebih dari 1.800 agen sehingga total agen aktif adalah 5.000 agen.
“Sedangkan untuk menjaga kelangsungan usaha selama masa pandemi, perusahaan memberikan program kesehatan bagi karyawan dan untuk mendukung program pemerintah dengan melakukan vaksinasi kepada seluruh karyawan dan keluarganya,” tandas Bukit Rahardjo.