16 Proyek AI-IoT Unjuk Gigi di Ajang XLFL National Conference 2022
Jakartakita.com – Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini (tengah) bersama Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa (kedua dari kanan) menyaksikan demonstrasi salah satu proyek AIoT dari awardees XL Axiata Future Leaders di acara AIoT Project Exhibition di Jakarta, pada Minggu (27/11).
Terdapat total sebanyak 16 proyek AI-IoT yang ditampilkan dimana karya tersebut merupakan ide yang digali dan dikembangkan oleh para awardee XLFL berdasarkan riset pasar yang mereka lakukan.
Selama proses pengembangan project, para awardee mendapatkan pendampingan dari Lab IoT milik XL Axiata, yaitu XCamp melalui program AI Maker Development Program.
Pendampingan yang diberikan berupa pengenalan AI dan IoT Business Model Development, hingga pembangunan prototype produk.
“Tugas pembuatan proyek berbasis AI dan IoT diberikan kepada pada XLFL awardees sebagai bentuk respon dari masifnya kemajuan teknologi. XL Axiata berharap program ini dapat membentuk kemampuan awardees untuk mensistematisasi penyelesaian masalah yang umumnya dimiliki manusia ke dalam bentuk model yang bisa diimplementasikan oleh komputer yang menerapkan pengambilan keputusan berbasis data tanpa intervensi manusia,” terang Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, Minggu (27/11).
Dian menambahkan, tahun ini teknologi ‘AI’ turut disertakan ke dalam proyek yang harus dibuat oleh mahasiswa XLFL.
Penambahan unsur AI ini dilatarbelakangi oleh adanya tantangan dari operator telekomunikasi dalam menghadapi era 5G.
Selain itu, adanya kebutuhan industri dalam hal pengambilan keputusan berbasis data tanpa intervensi manusia.
Selanjutnya, produk inovatif berbasis AI disinyalir akan menjadi trend di masa yang akan datang.
“Penting bagi generasi muda untuk memahami dan menguasai kompetensi digital, dan peserta XLFL juga dituntut untuk bisa mengerti, memahami, dan menguasai perkembangan digital tersebut,” tandas Dian.
Adapun belasan proyek tersebut berfokus untuk menjawab kebutuhan digitalisasi pada 6 sektor, yaitu agrikultur, smart city, manufaktur, pertanian dan perikanan, utilitas dan energi, serta kesehatan.
Adanya penetrasi digitalisasi yang belum maksimal di sektor tersebut membuat peluang penciptaan produk otomasi semakin terbuka untuk memudahkan proses kerja dan potensi bisnis yang besar.
Selain itu, keenam sektor tersebut juga memiliki peluang besar dan kemampuan penyerapan yang tinggi untuk beradaptasi dengan teknologi AI dan IoT.
Tahun ini, program XLFL memasuki tahun ke 9. Sebanyak total 1.290 wisudawan pernah mendapatkan program beasiswa ini. Mereka berasal dari 92 kampus yang tersebar di berbagai provinsi Indonesia.