Gran Rubina Business Park, Bidik Perusahaan Lokal
Jakartakita.com – Banyak kalangan memperkirakan ekonomi Indonesia masih mengalami pertumbuhan positif di tahun 2013 ini. Kondisi ini mendorong sejumlah pihak, khususnya para pemain di industri properti nasional untuk mengembangan sejumlah proyek properti, terkait demand (permintaan) konsumen yang juga tinggi. Salah satunya, yang dilakukan pengembang PT Triyasa Propertindo yang membangun Gran Rubina Business Park, gedung 3 tower seluas 3 hektar yang semuanya diperuntukan untuk perkantoran, berlokasi dikawasan Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan. Secara keseluruhan, jumlah investasi yang digelontorkan senilai Rp 2 Triliun. Untuk gedung/tower pertama dan kedua, masing-masing dana yang dianggarkan Rp 440 milyar dan gedung/tower ketiga diperkirakan Rp 1 triliun.
“Kami membidik perusahaan lokal, terutama di industri mining (pertambangan), financial institution, dan asuransi. Nantinya, 70 persennya kita jual, 30 persennya untuk disewakan. Gedung ketiga dengan tinggi 50 lantai, merupakan tower tertinggi yang akan menjadi landmark-nya Triyasa,” jelas Budi Lesmana, Direktur Triyasa Propertindo di Jakarta.
Adapun untuk harga jual yang ditawarkan, katanya, mulai Rp 24 juta/m2. Namun diakui Budi, harga properti saat ini masih sangat fluktuatif seiring pergerakan pasar. Saat ini saja, sambungnya, harga yang ditawarkan sudah mencapai Rp 29 juta/m2. “Mungkin closing-nya nanti, kita akan mendapatkan diangka Rp 35 juta/m2. Mudah-mudahan harga ini bisa tercapai di kwartal tiga di 2013,” ujarnya.
Ia menambahkan, Gran Rubina Business Park menawarkan gedung perkantoran berkonsep green property. Ia beralasan, konsep green building sangat menguntungkan secara komersil. Dari nilai jualnya saja, katanya, gedung properti yang berkonsep green, lebih tinggi harganya dibanding bangunan tanpa konsep green. “Karena ada added value-nya,” ujarnya.
Bahkan sekarang ini, sambungnya, ada perusahaan yang mensyaratkan setiap kantor harus ramah lingkungan. Kedepannya, Pemda DKI Jakarta mensyaratkan setiap bangunan harus ramah lingkungan dan memiliki konsep green property.
“Jika kita bicara globalisasi, para investor yang sebagian besar orang Barat memiliki concern yang tinggi terhadap lingkungan hidup. Tentunya mereka akan memilih properti yang ramah lingkungan,” ungkapnya.
Ia berharap, proyek yang akan selesai dipertengahan 2014 ini, akan menjadi branding Triyasa Propertindo agar dikenal sebagai pengembang yang concern terhadap lingkungan.
Sementara itu, Deden Eriewardhana Sudarbo, Head of Marketing and Business Development Triyasa Propertindo menambahkan, dalam memasarkan proyek ini, pihaknya menggunakan jasa marketing konsultan properti dari Colliers Jardine. Hingga akhir Februari 2013 lalu, sudah 7 lantai ludes terjual. “Mereka tentunya memiliki data base, setiap perusahaan yang telah lama menyewa kantor dan menjadi klien yang potensial untuk digarap,” ujarnya.
Meski terbilang pengembang baru, namun beberapa proyek sedang digarap PT. Triyasa Propertindo. Selain Gran Rubina Business Park, juga sedang menggarap proyek perumahan di Sentul.