Take a fresh look at your lifestyle.

Warga Bisa Adukan Selokan Mampet Lewat Jakarta Smart City

0 881

Tiket Pesawat Murah Airy

Jakarta Smart CityJakartakita.com – Hanya dengan bermodalkan telepon pintar (smartphone), kita bisa ikut berkontribusi mengontrol pembangunan kota Jakarta.

Resah dengan masalah sampah yang membuat selokan mampet, misalnya, kita bisa memotretnya lalu membagikannya ke laman smartcity.jakarta.go.id untuk ditindak lanjuti oleh aparat terkait.

Rencananya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada Juni ini akan merekrut 18.000 pekerja harian lepas (PHL). Mereka nantinya akan ditempatkan di seluruh kantor kelurahan dan kecamatan. Adapun nama satuannya adalah petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU).

Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Kehumasan I’i Kurnia mengatakan, PPSU merupakan satuan yang dimasukan dalam program Jakarta Smart City. Warga yang memerlukan bantuan petugas PPSU dapat mengaksesnya langsung melalui program tersebut.

Related Posts
1 daripada 5,355

Setelah adanya PHL, nantinya para lurah dan camat tidak perlu lagi meminta bantuan dinas-dinas terkait perihal permasalahan skala kecil yang terjadi di wilayahnya. Dengan demikian, keluhan masyarakat akan dapat direspons dengan cepat.

Jakarta Smart City merupakan program yang bertumpu pada dua apliksi, yakni Qlue dan Cepat Respons Opini Publik (CROP). Qlue adalah aplikasi yang diperuntukan bagi warga, sedangkan CROP merupakan aplikasi yang hanya bisa diunduh oleh aparat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan aparat kepolisian.

Seluruh pejabat pemerintahan mulai lurah, camat, wali kota, hingga kepala dinas juga wajib mengunduh aplikasi bernama Cepat Respon Opini Publik (CROP). Aplikasi ini khusus bagi pejabat pemerintahan sehingga bisa merespons seluruh pengaduan pelapor.

Sedangkan Qlue merupakan aplikasi sejenis sosial media yang memiliki sarana penyampaian aspirasi pengaduan real time. Aplikasi tersebut saat ini sudah dapat diunduh secara gratis melalui smartphone yang berbasis Android.

Lewat Qlue, warga dapat melaporkan semua kejadian, seperti macet, banjir, jalan rusak, penumpukan sampah, ataupun ketersediaan tempat tidur di rumah sakit. Laporan disampaikan tidak hanya dalam bentuk tulisan, tetapi juga foto. Laporan dari masyarakat kemudian dipetakan secara digital dan terintegrasi dengan laman smartcity.jakarta.go.id dan CROP.

Tinggalkan komen