Proyek MRT Terkendala Pembebasan Lahan
Jakartakita.com – Proyek Mass Rapid Transit (MRT) dikhawatirkan akan terkendala karena adanya pembebasan lahan yang masih rendah.
Sebagai contoh, dari total 266 lahan yang harus dibebaskan dari wilayah Cilandak ke Bundaran Senayan, hanya 66 lahan yang sudah dibebaskan hingga akhir tahun lalu.
Di Kelurahan Gandaria Selatan dan Cipete Selatan, misalnya. Di kedua kelurahan tersebut, rencananya akan dibangun dua stasiun, yaitu Stasiun Cipete Raya dan Stasiun Haji Nawi, dengan jumlah koridor sebanyak 10 buah.
Namun, sejauh ini pembebasan lahan di kedua wilayah tersebut masih di bawah lima puluh persen.
Untuk Kelurahan Gandaria Selatan, dari 49 bidang lahan seluas 3.452 meter persegi yang harus dibebaskan, hanya ada satu lahan yang terealisasi dengan luas 35 meter persegi.
Sementara di Kelurahan Cipete Selatan, dari 54 bidang lahan yang harus dibebaskan, baru 21 lahan yang terealisasi. Luasnya sekitar 1.110 meter persegi dari keseluruhan lahan yang jumlahnya mencapai 3.853 meter persegi.
“Kami sedang mengupayakan pembebasan lahan di kawasan tersebut. Kemarin sudah ada 23 pemilik tanah yang sudah setuju dengan harga yang kami tawarkan,” kata Wali Kota Jakarta Selatan, Syamsudin Noor, baru-baru ini.
“Nanti, kami akan mengadakan pertemuan lagi dengan para pemilik tanah,” lanjut dia.