Take a fresh look at your lifestyle.

Dunia Sepakbola Berduka Atas Meninggalnya Johan Cruyff

0 975

Tiket Pesawat Murah Airy

 

johanJakartakita.com – Mantan pesepakbola legendaris Belanda, Johan Cruyff, telah meninggal dunia di Barcelona pada Kamis (24/3/2016) dalam usia 68 tahun. Cruyff, yang tiga kali memenangi Ballon d’OR, menderita penyakit kanker paru-paru. Bulan lalu ia menyebutkan merasa sangat positif usai menjalani perawatan, namun akhirnya ia tutup usia hari ini.

Dunia mengetahui kabar ini setelah berpulangnya Cruyff diumumkan di worldofjohancruyff.com. “Pada 24 Maret 2016 Johan Cruyff (68) meninggal secara tenang di Barcelona, dikelilingi keluarga, setelah berjuang melawan kanker. Kami minta semua untuk menghargai privasi keluarga yang ditinggalkan dalam suasana sedih saat ini,” demikian pengumuman yang dikeluarkan.

Berpulangnya Cruyff langsung mendapat respon dari dunia sepakbola, terutama yang sempat bersentuhan langsung dengan Cruyff. Asosiasi Sepakbola Belanda (KNVB) dalam akun twitter-nya menuliskan, “Dengan kesedihan mendalam kami mengetahui kabar meninggalnya Johan Cruyff. Kata-kata tak dapat mengungkapkan kehilangan yang kami rasakan,” ungkap KNVB. Cruyff tercatat 48 kali membela tim nasional Belanda, menyumbangkan 33 gol antara 1966-1977. Ia membawa De Oranje menjadi runner-up Piala Dunia 1974 dan juara ketiga Piala Eropa 1976.johan cruyff

Related Posts
1 daripada 7,132

Klub Spanyol Barcelona, yang sempat dibela Cruyff antara 1973 sampai 1978, menyebutkan dalam cuitannya di twitter, “Kami selalu mencintai kamu, Johan. Rest in Peace.” Cruyff turut menghantarkan Barcelona juara La Liga 1973-1974 dan Copa del Rey 1977-1978.

Presiden Liga Sepakbola Spanyol (LFP), Javier Tebas, menuliskan tweet, “Belasungkawa kepada keluarga dan teman-teman Johan Cruyff. Ia pergi dengan meninggalkan jejak tak terlupakan dalam olahraga yang digelutinya. RIP.”

Ajax Amsterdam, klub tempat Cruyff membela ilmu dan kemudian meraih berbagai gelar bergengsi, menyebut meninggalnya Cruyff sebagai sebuah kehilangan besar, bagi dunia sepakbola dan secara khusus untuk Ajax. Cruyf membawa Ajax delapan kali memenangai Liga Belanda, lima kali juara Piala KNVB, sekali juara Piala Intertoto (1968), tiga gelar European Cup, sekali Piala Super UEFA, dan Piala Intercontinental (1972).

Sebagai pelatih, Cruyf membawa Ajax dua kali memenangi Piala KNVB dan Piala Cup Winners’ (1987). Sedangkan saat melatih Barcelona, Blaugrana dibuat Cruyff menorehkan segudang prestasi. Antara lain empat gelar juara La Liga, satu gelar Copa del Rey, satu gelar juara European Cup, dan sekali runner-up Liga Champions.


Tinggalkan komen