BEI – Bursa Malaysia Sepakati Pembentukan Pusat Pasar Modal Syariah Dunia
Jakartakita.com – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Malaysia Berhad mengumumkan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama pembentukan Pusat Pasar Modal Syariah Dunia.
Direktur Utama BEI, Tito Sulistio mengatakan, kerja sama ini merupakan langkah lanjutan yang akan bermanfaat bagi kedua negara yang diharapkan dapat membuat Indonesia dan Malaysia secara bersama-sama dapat menjadi pasar modal syariah terkemuka di dunia.
“Melalui kerjasama ini, kami berharap BEI dan Bursa Malaysia dapat terus mengembangkan instrumen dan produk pasar modal syariah secara bersama-sama sehingga dapat menjadi acuan di tingkat global,” ujar Tito, dalam sambutannya di acara penandatanganan nota kesepahaman BEI dengan Bursa Malaysia yang berlangsung di event World Islamic Economic Forum ke-12 di Jakarta Convention Centre, Selasa (02/08/2016).
Adapun, nota kesepahaman BEI dan Bursa Malaysia yang kedua ini bertujuan membangun kerja sama yang saling mendukung bagi perkembangan pasar modal syariah, baik di Malaysia maupun di Indonesia.
Sementara itu, tujuan dari pembentukan Pusat Pasar Modal Syariah Dunia ini adalah menjadi pusat sekuritisasi dan instrumen syariah di pasar global. Selain itu, tujuan pembentukan lainnya adalah menjadi rujukan utama dalam pengembangan efek syariah dunia, serta menjadi pusat riset maupun pengembangan struktur mikro pasar modal syariah global.
Pusat Pasar Modal Syariah Dunia juga bertujuan menjadi pusat pengembangan sumber daya manusia yang profesional di industri pasar modal syariah dunia dan menjadi gerbang utama penerbitan efek syariah di pasar global.
Melalui nota kesepahaman ini, kedua bursa juga sepakat untuk mengembangkan pasar modal syariah melalui beberapa upaya termasuk studi bersama, pengembangan produk, mengadakan kegiatan dan promosi, serta peningkatan sumber daya manusia.
Nota kesepahaman ini memperbarui nota kesepahaman yang telah dibuat oleh kedua negara sebelumnya pada tahun 1996 lalu. Terakhir kali nota kesepahaman ini diperbarui adalah pada 2006.
Adapun Chief Executive Officer Bursa Malaysia Berhad, Tajuddin Bin Atan mengaku bangga atas terjalinnya kerjasama dengan BEI.
MoU ini, kata dia, merupakan simbol formal dari itikad baik kedua bursa untuk berkolaborasi dalam memperkaya penawaran di pasar modal dan memperluas kegunaan dan persediaan produk dan likuiditas produk syariah.
“Dalam meningkatkan keunggulan pasar modal syariah, saya optimis kerjasama ini dapat mendukung pertumbuhan dari pasar modal syariah untuk Malaysia dan Indonesia, baik melalui perkembangan produk ataupun promosi pasar,” ungkapnya.
Bagi Malaysia, Indonesia merupakan mitra dagang ketujuh terbesar dan ketiga di antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara pada 2015.
Dengan jumlah penduduk di kedua negara yang hampir mencapai 300 juta jiwa, perjanjian kedua negara ini berpotensi memberikan banyak manfaat, khususnya bagi investor ritel dan institusi. (Heri Supriyatna)