Prajawangsa City Terapkan Strategi Pricing untuk Garap Pasar
Jakartakita.com – Kenaikan harga property di Jakarta, diakui Managing Director Prajawangsa City, Mandrowo Sapto cukup signifikan pergerakannya. Menyikapi hal ini, pihaknya pun memiliki strategi pricing yang tepat dalam memasarkan produk yang ditawarkan agar diterima pasar dengan baik.
“Harga properti di Jakarta kenaikannya luar biasa. Sebagai contoh, di Bassura City, tipe studio harga perdananya Rp180 juta, sekarang di pasar seken sudah mencapai Rp360 juta, tipe 2 kamar dari Rp290 juta, sekarang sekennya sudah Rp590 juta,” imbuhnya di sela-sela gathering Forwapera di Sentul-Bogor, Rabu (26/4/2017).
Dijelaskan, di proyek apartemen Prajawangsa City, tipe studio (20,5 m2) dibandrol Rp280 juta. Apartemen berfasilitas mal ini nantinya juga dekat dengan stasiun light rail transit (LRT) di Pasar Rebo (2,5 km). Dengan kondisi tersebut, selain terjangkau untuk end user juga potensial sebagai investasi,” terang dia.
Ia pun mengklaim apartemen ini termurah di segmennya, sebab di pinggiran Jakarta rata-rata harganya sudah belasan juta per meter persegi.
“Apalagi ditambah dengan lokasinya yang cukup strategis, dekat tol JORR Taman Mini – Ulujami yang membelah koridor bisnis Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan,” terangnya.
Ditambahkan, kombinasi antara harga yang kompetitif dan lokasi yang strategis menjadi kunci sukses agar produk yang ditawarkan cepat terserap pasar.
Asal tahu saja, sejak proyek ini dipasarkan Oktober 2016 lalu, kini sebanyak 3 tower (500-an unit/tower) sudah terjual 80 persen.