Take a fresh look at your lifestyle.

Peringati Satu Dekade Eksistensi, AELI Fokus Tingkatkan Kualitas Program Experiential Learning

0 1,443

Tiket Pesawat Murah Airy

foto : jakartakita.com/edi triyono
foto : jakartakita.com/edi triyono

Jakartakita.com – Assosiasi Expriential Learning Indonesia (AELI) memfokuskan rencana kerjanya untuk meningkatkan kualitas program dan kapasitas praktisi Experiental Learning di Indonesia.

Sofiyan Hadi selaku Kabid Humas AELI mengatakan, AELI berdiri dengan kesadaran bahawa metode pembelajaran berbasis pengalaman (Experiential Learning) ini merupakan metode yang sangat efektif dalam pembelajaran, karena menggunakan seluruh aspek pembelajaran manusia, baik afeksi, kognisi maupun konasi.

“Memberikan pelatihan Outbound merupakan salah satu agenda rutin kami untuk meningkatkan kapasitas anggota,” ujar Sofiyan, saat peringatan acara ‘Satu Dekade AELI untuk Negeri’ di Hotel Aston, Bogor, Jumat (9/6/2017).

Sementara itu, Kresno Wiyoso selaku Ketua Umum AELI menambahkan, metode Experiential Learning sangat menekankan pada keterlibatan aktif peserta belajar, agar hasilnya lebih maksimal yang dipandu oleh fasilitator selama kegiatan berlangsung.

Menurutnya, Experiential Learning sendiri kemudian disepakati sebagai istilah untuk mewadahi pengertian “Pembelajaran berbasis pengalaman”. Penggunaan nama Experiential Learning disepakati, setelah melalui diskusi panjang yang cukup alot, sebab ada pula gagasan agar menggunakan nama “Outbound”.

Related Posts
1 daripada 5,088

Namun, akhirnya nama Experiential Learning dipilih, karena semua lembaga penyelenggara outdoor training sebenarnya menerapkan metodologi pembelajaran ini.

Dengan memilih nama Experiential Learning, anggota asosiasi menjadi tidak hanya terbatas pada lembaga penyelenggara outdoor training, melainkan juga para lembaga pendidikan formal (sekolah, perguruan tinggi), para pengajar (guru, dosen), maupun lembaga-lembaga pendidikan non formal di luar outdoor training.

Asosiasi ini bahkan juga terbuka bagi siapa saja yang berminat terhadap metode pembelajaran berbasis pengalaman.

“Peran fasilitator dalam kegiatan outbound itu sangat penting, saya harap fasilitator yang berada di Indonesia ini bisa memberikan pelayanan yang maksimal untuk kemajuan Experiential Learning di Indonesia,” jelasnya.

Ditambahkan, dalam memperingati ‘Satu Dekade AELI’ ini diharapkan dapat menjadi titik balik dan momentum untuk meningkatkan layanan demi menjawab harapan dari seluruh stakeholder AELI untuk kemajuan Experiential Learning di Indonesia.

Selain itu juga, AELI memberikan santunan untuk sekitar 100 anak yatim serta buka puasa bersama.  (Edi Triyono)

Tinggalkan komen