Sambut Hari Kartini, Para Kartini Masa Kini Berbagi Inspirasi
Jakartakita.com – Bulan April punya keistimewaan tersendiri bagi wanita Indonesia. Apa lagi kalau bukan diperingatinya Hari Kartini, yang jatuh pada tanggal 21.
Dalam rangka menyongsong perayaan menumental tersebut, Sabtu (07/04) lalu, pengembang Synthesis Development menggelar bincang siang bersama tokoh wanita inspiratif Indonesia, bertajuk ‘Jelita Berkarya’ di Prajawangsa City.
Pendiri Yayasan Belantara Budaya, Diah K. Wijayanti, tampil membuka perbincangan.
“Saya berharap banget semua golongan bisa belajar tari dan musik tradisional Indonesia,” ia mengungkapkan alasannya.
Asal tahu saja, Diah yang juga seorang fotografer dan jurnalis ini, mengadakan sekolah tari dan musik tradisional yang dapat diikuti secara gratis.
“Karena awalnya saya merasa budaya Indonesia, kok, kurang disukai oleh generasi muda?” kenangnya heran.
“Mereka lebih bangga menarikan modern dance. Bukannya itu tidak bagus, tapi tarian dan budaya warisan leluhur kita yang lainnya begitu kaya, begitu kerennya, dan begitu cantiknya,” tutur Diah.
Dalam kesempatan ini, juga hadir Dhara Wyardhiati, fashion designer dan pemilik label clothing “Dhara” yang kerap mengangkat kain Nusantara, dalam bentuk batik maupun tenun, pada karyanya.
Menurutnya, Wastra Nusantara, kain tradisional Indonesia, merupakan warisan budaya zaman dahulu kala yang harus di jaga dan di pelihara.
Dhara pun menggelar fashion show mini yang menampilkan beberapa karyanya yang tidak hanya cantik, tapi juga mampu tampil berkelas.
Dari situ terpaparkan alasan mengapa Wastra Nusantara, seperti ia imbau, “Jangan sampai punah, atau bahkan dicuri oleh negara lain.”
Tidak ketinggalan, Fianty R. Gosal, Project and Operational Director Synthesis Development, turut membagi inspirasi lewat pengalamannya berkarier di dunia konstruksi properti yang notabene didominasi oleh kaum Adam.
“Awalnya saya sempat merasa dipandang sebelah mata,” tutur Fianty.
“Tapi seiring berjalannya waktu, itu bisa teratasi dengan bukti kinerja kita, yakni konsisten, tekun, disiplin, dan tegas,” jelasnya.
Dan bagi Fianty, ditambah kemauan untuk terus belajar, stigma mengenai wanita yang tidak cocok atau kurang ahli di dunia konstruksi dapat lenyap dengan sendirinya.
Selain berbagi cerita, para wanita pendukung acara ini pun mengungkapkan rasa suka citanya atas digelarnya event seperti ini. Tidak hanya dari sisi emansipasi yang amat menginspirasi, namun juga karena turut menyuarakan usaha para wanita dalam melestarikan budaya Indonesia yang tercermin lewat karya.
“Synthesis Development sebagai perusahaan developer properti ingin terus turut melestarikan sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya budaya Indonesia dengan karya properti yang dbangun juga dengan beragam program kegiatan, di tengah arus globalisasi yang kelihatannya semakin menggila,” terang Teresia Prahesti, Corporate Public and Media Relation Manager Synthesis Development.