Hal ini sedikit mengejutkan. Pasalnya, Jokowi termasuk nama yang diverifikasi PDI-P sebagai calon gubernur DKI oleh pihak DPP PDI-P. Jokowi juga termasuk salah satu dari tiga kandidat yang mengikuti fit and proper test yang dilaksanakan oleh panitia seleksi calon gubernur PDI-P. Setelah Boy Sadikin menyatakan mengundurkan diri dari pencalonan dan Nono Sampono beralih ke Partai Golkar, nama yang tersisa dari fit and proper test PDI-P adalah Jokowi. Sementara itu, nama Foke tidak termasuk calon yang menjalani fit and proper test di kantor PDI-P.
Adanya kemungkinan PDI-P akan merapat ke Partai Demokrat yang mencalonkan Foke untuk kembali menjadi DKI-1. Jika itu terjadi, maka PDI-P akan mengajukan opsi untuk mencalonkan DKI-2 sebagai pendamping Foke.
Namun masalahnya Jokowi sempat menyatakan ketidaksediannya menjadi orang nomer dua di Jakarta. Ia memilih kembali ke Solo daripada menjadi pendamping Fauzi Bowo. Namun tentu saja sebagai kader PDI-P, Jokowi harus siap menerima perintah partai untuk maju sebagai cawagub. Selain Jokowi, ada sejumlah nama kader internal partai yang disiapkan menjadi cawagub. (Risma)