Yuk, Ubah Mindset Agar Tidak Malas Menabung!

Jakartakita.com: Menabung pangkal kaya, ungkapan ini pasti familiar di telinga Anda. Namun entah mengapa, meskipun pepatah itu sedemikian melekatnya di pikiran namun tetap saja sulit dilaksanakan.

Seringkali rekening bank hanya dijadikan tempat numpang lewatnya gaji bulanan. Sebelum akhir bulan uang gaji sudah tiris. Untuk mengalokasikan dana khusus untuk tabungan rasanya berat dengan segudang alasan yang tidak ada habisnya. Padahal Anda tahu persis, Anda butuh dana cadangan di masa depan untuk berbagai kebutuhan.

Sebelum terlambat, yuk ubah mindset Anda agar tidak malas menabung:

1. Gaji pas-pasan.

Menurut pakar keuangan, seberapa banyak pun uang yang kita miliki tetap saja kita akan lebih senang untuk menghabiskannya daripada ditabung. Makanya ada pepatah ‘Besar pasak daripada tiang’, kebutuhan selalu mengikuti jumlah pendapatan. Semakin besar pendapatan tingkat kebutuhan juga meningkat dan bahkan bisa membuat pendapatan Anda yang berkali-kali lipat dari pendapatan Anda sebelumnya minus. Apa iya gaji Anda kurang? Atau semata-mata kebutuhan Anda meningkat?

Nah. Coba deh buat catatan kecil pengeluaran Anda selama 3 bulan berturut-turut. Lalu coba buat prioritas kebutuhan berdasarkan catatan tersebut untuk membuat anggaran bulan berikutnya. Berkomitmenlah untuk menghilangkan sebanyak mungkin kebocoran-kebocoran yang Anda bisa. Anda akan terkejut melihat betapa banyaknya uang tambahan yang Anda miliki dalam anggaran untuk ditabungkan

2. Gaji Cuma numpang lewat
Aturan pertama dalam menyelamatkan uang Anda adalah alokasikan dana tabungan Anda terlebih dulu sebelum melakukan hal-hal lain. Sayangnya, aturan ini seringkali dilanggar. Begitu menerima gaji, Anda akan sibuk di depan ATM untuk membayar ini-itu, sehingga gaji pun lenyap tanpa bekas. Ketika mau menabung, kita baru sadar bahwa tidak ada yang tersisa.

Kalau itu masalahnya, pergilah ke bank Anda untuk membuat tabungan berjangka atau investasi yang tidak bisa diambil dalam waktu tertentu yang didebet secara otomatis dari rekening Anda setiap bulannya.  Sebagai awal, mungkin Anda cukup menyisihkan 5 persen dari penghasilan rutin kemudian tingkatkan prosentase debet otomatis Anda setiap 6 bulan hingga mencapai target 30 persen.  Tentu saja ini harus dibarengi dengan komitmen untuk tidak menggunakan kartu kredit Anda sebagai back up berkurangnya cash akibat didebet secara otomatis untuk tabungan. Gunakan uang bonus atau THR untuk melunasi seluruh utang yang dimiliki segera.

3. Tidak sempat ke bank

Anda tidak harus pergi ke bank setiap akan menabung. Cukup manfaatkan fasilitas yang disediakan bank, misalnya auto debet, setoran tunai yang ada di mal-mal, internet banking, dan sebagainya.

4. Tidak ada uang ‘nganggur’
Anda memang tidak bisa mengendalikan kenaikan harga barang. Namun, Anda bisa mengendalikan pengeluaran dan pemakaian.  Mulailah dengan mengganti produk elektronik dengan yang hemat energi. Lalu, bijaklah dalam berbelanja. Belanjalah sesuai kebutuhan. Tidak mengapa membayar mahal untuk barang yang benar-benar Anda butuhkan karena alasan kualitas. Kualitas yang baik akan memperpanjang waktu pakai suatu barang. Jangan mudah tergoda oleh diskon, potongan harga hanya akan membuat Anda membeli lebih banyak barang di luar kebutuhan.
5. Menyia-nyiakan waktu senggang untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Kalau penghasilan Anda berdua dengan pasangan belum  mencukupi untuk alokasi dana pendidikan  pada jenis investasi yang Anda inginkan. Mungkin ini saat yang tepat untuk mencari penghasilan tambahan dengan bekerja ekstra di waktu senggang Anda, ketimbang Anda hanya menonton TV berjam-jam, hang out atau melakukan aktifitas lainnya yang tidak produktif bahkan menghabiskan uang

Konsumsi makanan bergizi untuk menjaga stamina kalau perlu sediakan vitamin neurotropik seperti Neurobion Tablet Putih untuk mengatasi pegal-pegal karena bekerja ekstra. (Risma)

Comments (0)
Add Comment